Masyarakat Malang Kirim Petisi Tolak UU Pilkada  

Reporter

Kamis, 2 Oktober 2014 13:51 WIB

TEMPO/Arif Fadillah

TEMPO.CO, Malang - Koalisi Masyarakat Sipil Malang menyerahkan petisi penolakan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah. Dengan mengumpulkan tanda tangan, mereka menolak pemilihan bupati, wali kota, dan gubernur melalui DPRD. Petisi itu disampaikan kepada pimpinan sementara DPRD Kota Malang. "Rakyat bisa memilih sendiri pemimpinnya, tak perlu diwakilkan," kata koordinator aksi, Muhammad Taher Bugis, Kamis, 2 Oktober 2014.

Koalisi yang terdiri atas mahasiswa dan aktivis lembaga swadaya masyarakat ini meminta DPRD tak mengebiri hak politik rakyat. Undang-Undang Pilkada, kata dia, prematur dan menunjukkan adanya kepentingan politik tertentu. Mereka mengajak masyarakat terlibat penolakan pemilihan kepala daerah oleh DPRD.

"Jangan memutus rantai demokrasi," ujar Taher. Dalam aksin itu, mereka membawa keranda sebagai simbol matinya demokrasi. Mereka membentangkan sejumlah poster bertuliskan "UU Pilkada=Demokrasi Mati", "Pilkada tak langsung merampas kedaulatan rakyat", "RIP KPUD", dan "Tolak UU Pilkada".

Wakil ketua sementara DPRD Kota Malang, Sahrawi, menyatakan akan menyampaikan aspirasi itu kepada DPRD. Namun masyarakat harus melakukan protes secara konstitusional, seperti mengajukan permohonan uji materi Undang-Undang Pilkada ke Mahkamah Konstitusi. "Masyarakat harus menghormati hasil keputusan MK."

Dalam negosiasi, anggota Dewan dan demonstran sepakat petisi yang berisi penolakan masyarakat terhadap Undang-Undang Pilkada dikirim melalui faksimile ke pimpinan DPR. Para demonstran membubarkan diri setelah petisi itu dikirim ke DPR.

EKO WIDIANTO

Terpopuler:
FBR Geruduk DPRD Tolak Ahok Jadi Gubernur DKI
Pimpinan DPR Dikuasai Pro-Prabowo, Puan: Zalim
Setya Novanto Cs Jadi Pimpinan DPR, PDIP Kalah 2-0







Berita terkait

Dana Pengawasan Pilkada 2015 di 27 Daerah Masih Bermasalah  

22 Agustus 2016

Dana Pengawasan Pilkada 2015 di 27 Daerah Masih Bermasalah  

Bawaslu telah meminta Mendagri Tjahjo Kumolo untuk memfasilitasi penyelesaian permasalahan dana hibah pengawasan pilkada 2015.

Baca Selengkapnya

KPU Susun Opsi Verifikasi Dukungan Calon Perseorangan  

12 Juli 2016

KPU Susun Opsi Verifikasi Dukungan Calon Perseorangan  

Hadar bakal meminta bantuan Direktorat Pendudukan dan Catatan Sipil memastikan keberadaan pendukung calon perseorangan.

Baca Selengkapnya

Kajian KPK: Ada Calon yang Hartanya Minus Maju di Pilkada  

29 Juni 2016

Kajian KPK: Ada Calon yang Hartanya Minus Maju di Pilkada  

KPK melakukan penelitian dengan mewawancarai 286 calon yang kalah pada pilkada. Ini temuannya.

Baca Selengkapnya

Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna Diwarnai Keributan  

19 Juni 2016

Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna Diwarnai Keributan  

Polisi mengevakuasi anggota KPUD Muna keluar dari TPS sambil melepaskan tiga tembakan ke udara.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna  

19 Juni 2016

Hari Ini Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna  

Ini merupakan pemungutan suara ulang yang kedua kali akibat saling gugat dua pasangan calon kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Pilkada, Bawaslu Kini Bisa Periksa Politik Uang  

6 Juni 2016

Revisi UU Pilkada, Bawaslu Kini Bisa Periksa Politik Uang  

Bawaslu kini bisa memeriksa kasus politik uang dalam pilkada.

Baca Selengkapnya

Syarat Calon Perorangan Dipersulit, Ini Kata Pendukung Garin  

6 Juni 2016

Syarat Calon Perorangan Dipersulit, Ini Kata Pendukung Garin  

Pendukung Garin menilai seharusnya DPR sebagai wakil rakyat membuat aturan yang lebih bermutu.

Baca Selengkapnya

Disahkannya UU Pilkada Dinilai Memicu Potensi Konflik  

5 Juni 2016

Disahkannya UU Pilkada Dinilai Memicu Potensi Konflik  

Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil menilai, ada persoalan yang akan terjadi seusai DPR mengesahkan UU Pilkada.

Baca Selengkapnya

Undang-Undang Pilkada Akhirnya Disahkan, Ini Reaksi PKS  

2 Juni 2016

Undang-Undang Pilkada Akhirnya Disahkan, Ini Reaksi PKS  

PKS sebelumnya menilai anggota DPR yang maju ke pilkada tak perlu mundur dari keanggotaan di Dewan, melainkan hanya perlu cuti.

Baca Selengkapnya

DPR Sahkan Undang-Undang Pilkada

2 Juni 2016

DPR Sahkan Undang-Undang Pilkada

DPR akhirnya mengesahkan undang-undang tentang pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota dalam sidang paripurna hari ini.

Baca Selengkapnya