Dolly Ditutup, Ratusan Pedagang Kaki Lima Resah

Reporter

Kamis, 29 Mei 2014 11:42 WIB

Area parkir di tengah kawasan lokalisasi Dolly, Surabaya, Jawa Timur (26/5). Banyaknya warga yang menggantungkan hidupnya dari geliat industri esek esek ini membuat rencana penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak, dapatkan protes keras dari warga dan pemilik wisma. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Sebanyak 165 pedagang kaki lima yang menggantungkan hidupnya di kawasan Dolly terancam kredit macet menyusul penutupan lokalisasi pada 19 Juni 2014. Koordinator PKL Dolly, Abeng, mengatakan penutupan Dolly ibarat malapetaka bagi pedagang kecil. Alasannya, pedagang kecil cenderung menjual barang ke pekerja seks dengan sistem kredit. "Jika Dolly jadi ditutup, kami terancam (kredit macet) jika PSK tidak mau membayar kredit dagangan PKL," ujar Abeng kepada Tempo, Kamis, 29 Mei 2014.

Menurut dia, ada potensi pendapatan PKL yang hilang begitu Dolly resmi ditutup. Para pekerja seks yang sudah menerima kompensasi, Abeng menegaskan, tidak ada jaminan segera melunasi utangnya. Dia sendiri berdagang aksesori, seperti jam tangan, kacamata, baju, sendal, dan kalung, yang segmen konsumennya para pekerja seks.

Menurut dia, 165 PKL ini berpenghasilan pas-pasan dan sangat menggantungkan pada bisnis di Dolly. "Kalau enggak dikreditkan, susah lakunya. Saya menyesuaikan keuangan PSK juga. Uang kompensasi itu tidak bisa diharapkan. Mungkin hanya 0,01 persen saja yang dibayarkan ke PKL. Saya bicara begini karena berkaca pada PKL di lokalisasi yang ditutup sebelumnya, seperti Dupak, Bangunsari, dan Klakahrejo," tuturnya.

Dia dan anggota PKL Dolly lainnya berharap Pemerintah Kota Surabaya segera turun tangan mendata dan berdialog langsung dengan para PKL yang terdampak penutupan Dolly. Secara pribadi, Abeng tidak menolak penutupan Dolly, asalkan ada konsep konkret bagi PKL setelah penutupan. Dia sendiri ingin mencari rezeki halal, tidak bergantung pada perputaran ekonomi di lingkungan esek-esek. "Saya mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya. Jujur, saya tidak mau kerja di tempat seperti ini (Dolly). Saya pengin kerja di tempat yang lebih baik, positif secara umum. Tapi pemkot belum pernah duduk bersama membahas semua ini," ujarnya.

Konsep menyulap kawasan Dolly menjadi sentra PKL, pusat kerajinan tangan, dan perdagangan baru, menurut Abeng, belum disosialisasikan langsung ke warga terdampak. Padahal, mayoritas 165 PKL ini merupakan penduduk sekitar Dolly. Abeng bermukim di lingkungan RW 12, salah satu RW yang terdampak penutupan Dolly.

Sebelum isu penutupan berembus kencang, Abeng mengaku penghasilannya per hari Rp 350-400 ribu. Namun, sejak dua bulan terakhir, penghasilannya kembang-kempis lantaran banyak PSK tidak mendapatkan tamu.

Kepala Badan Perencana Pembangunan Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji mengatakan sudah menjalin kerja sama dengan tiga perusahaan garmen untuk mempekerjakan warga terdampak penutupan Dolly dengan skema inti dalam plasma. Perusahaan, kata Agus, bisa menyerahkan sebagian pekerjaan ke warga tanpa harus datang ke pabrik. "Tapi belum direspons tiga perusahaan ini," ujarnya.

Sesuai dengan rencana tata ruang kota, pihaknya bakal menjadikan lokalisasi Dolly sebagai kawasan sentra PKL dan perdagangan yang dikelola warga setempat. Untuk segmen bisnisnya, Agus menyesuaikan keinginan warga terdampak. "Kalau ngomong apakah kami sudah turun, itu ranah Ibu Wali Kota (Tri Rismaharini)." (Baca juga : Dolly Hendak Ditutup, PSK Bermigrasi ke Malang)

DIANANTA P. SUMEDI




Berita terpopuler:
Cokelat Cadbury Mengandung Babi?
Dirut Pelni yang Dipecat Dahlan Ternyata Raup Laba
Selain Cadbury Berbabi, Waspadai Biskuit Haram

Berita terkait

Lokalisasi di Pantura Tegal Akhirnya Ditutup Permanen

20 Mei 2017

Lokalisasi di Pantura Tegal Akhirnya Ditutup Permanen

Lokalisasi yang berada Jalur Pantura Kabupaten Tegal yakni Peleman, Wandan, dan Gang Sempit akhirnya resmi ditutup permanen, Jumat 19 Mei 2017.

Baca Selengkapnya

Ubah Lokalisasi Jadi RTH, Wali Kota Kediri: Hapus Citra Buruk

19 Mei 2017

Ubah Lokalisasi Jadi RTH, Wali Kota Kediri: Hapus Citra Buruk

Pemerintah Kota Kediri akan menjadikan kawasan bekas lokalisasi itu menjadi ruang terbuka hijau yang dilengkapi fasilitas bermain anak-anak.

Baca Selengkapnya

Kisah Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (2), Sudah Bulat  

4 Maret 2017

Kisah Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (2), Sudah Bulat  

Sudah bulat keputusan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menutup lokalisasi Semampir, sebelumnya ia minta pendapat pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo.

Baca Selengkapnya

Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (1), Sulit Dipisahkan  

4 Maret 2017

Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (1), Sulit Dipisahkan  

Ini kisah Wali Kota Kediri menutup lokalisasi Semampir yang telah beroperasi puluhan tahun.

Baca Selengkapnya

Lokalisasi Karang Joang Dibongkar, PSK Masih Beraktivitas  

23 Februari 2017

Lokalisasi Karang Joang Dibongkar, PSK Masih Beraktivitas  

Pemerintah Kota Balikpapan mendapat laporan bahwa PSK di lokalisasi prostitusi Karang Joang kembali beraktivitas meski puluhan bangunan dirobohkan dua pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Balikpapan Tolak Tuntutan PSK Lokalisasi yang Digusur  

17 Februari 2017

Balikpapan Tolak Tuntutan PSK Lokalisasi yang Digusur  

Pemerintah Kota Balikpapan menolak tuntutan pekerja seks komersial di lokalisasi prostitusi Karang Joang yang mengharapkan dana pemulangan ke daerah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Polisi Sita Bambu Runcing dan Molotov di Lokalisasi Semampir

10 Desember 2016

Polisi Sita Bambu Runcing dan Molotov di Lokalisasi Semampir

Penduduk akan mengajukan gugatan class action untuk melawan kebijakan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Lokalisasi Semampir Digusur, Massa Siapkan Bambu Runcing

10 Desember 2016

Lokalisasi Semampir Digusur, Massa Siapkan Bambu Runcing

Lokalisasi Semampir Kediri mencekam. Ratusan warga mempersenjatai diri dengan bambu runcing.

Baca Selengkapnya

Eks Lokalisasi di Kediri Mau Digusur, Penghuni Unjuk Rasa

5 Desember 2016

Eks Lokalisasi di Kediri Mau Digusur, Penghuni Unjuk Rasa

Pemerintah Kota Kediri memberi tenggat waktu hingga 10 Desember 2016 untuk mengosongkannya.

Baca Selengkapnya

Akan Digusur, Penghuni Eks Lokalisasi di Kediri Unjuk Rasa

21 November 2016

Akan Digusur, Penghuni Eks Lokalisasi di Kediri Unjuk Rasa

Terdapat sedikitnya 227 bangunan yang dihuni 261 kepala keluarga atau 680 jiwa di kawasan eks-lokalisasi Semampir.

Baca Selengkapnya