TEMPO Interaktif, Jakarta:Salah satu Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan, Khafid Maksum, menduga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berada di balik acara silahturahmi nasional yang digelar sebagaian pengurus partainya. "All out-nya tiga menteri dari PPP sebagai indikasi campur tangan SBY. Ini terjadi juga di Golkar. Targetnya supaya pemerintahan tidak terganggu,” kata Khafid kepada wartawan di Surabaya, Kamis (24/2) sore. Tiga menteri dari PPP yang aktif mendukung silaturahmi nasional adalah Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, Menteri Bandan Usaha Milik Negara Sugiharto, dan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Surya Dharma Ali. Selain itu, menurut Khafid, Usamah Hisyam yang menjadi Ketua Silaturahmi Nasional adalah orang dekat SBY."Saya ingatkan kepada SBY, tolong jangan campuri urusan partai," kata Khafid usai memberikan pengarahan dalam acara halaqah alim ulama Dewan Pimpinan Wilayah PPP Jawa Timur di Surabaya. Khafid menyatakan tidak menuduh, namun ada tanda-tanda bahwa SBY mau mengintervensi partai politik di Indonesia. Ia mencontohkan, Partai Golkar yang awalnya vokal terhadap pemerintah di DPR, sekarang sudah berubah. Pernyataan Khafid itu muncul setelah ada pertanyaan warga PPP, apakah keterlibatan tiga menteri di silaturahmi nasional adalah keterlibatan SBY sebagai Presiden untuk menguasai PPP. "Saya kira pertanyaan ini sebagai dugaan, saya kira benar juga. Lewat forum ini saya katakan SBY tidak (usah) terlalu mencampuri urusan partai, biarkan partai ini lebih dewasa mengembangkan prinsip-prinsip perjuangan partai," kata dia. Juru Bicara Kepresidenan Andi Malarangeng membantah adanya intervensi Presiden terhadap PPP. Menurut dia, datangnya anggota kabinet dalam silaturrahmi nasional PPP tak bisa diartikan sebagai campur tangan Presiden di tubuh partai. "Surya Dharma Ali itu kan orang PPP. Tidak ada istilah dukung mendukung dan segala macamnya. Yang penting dilakukan demokratis, selesai," kata Andi, saat ditanya soal keterlibatan tiga menteri dalam silaturahmi PPP. Para pimpinan PPP terbelah dalam menyikapi pelaksanaan silaturahmi nasional yang digelar Gerakan Pemuda Kabah di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, 25-27 Februari ini. Silaturahmi ini dilakukan bagi kader partai untuk membicarakan persoalan partai setelah terpuruk pada pemilu lalu. (Adi Mawardi/Jalil Hakim/Abdul Manan)