TEMPO.CO, Yogyakarta - Aktivis dan pemerintah Kota Yogyakarta berinisiatif membentuk petugas lapangan guna mengawasi dan menindak langsung perokok di area terlarang. “Pembentukan petugas ini demi segera merealisasikan aturan penegakan kawasan tanpa rokok karena DPRD sekarang tak kunjung bekerja merampungkan raperda itu,” kata aktivis Forum Jogja Sehat Tanpa Tembakau Monda Saragih, Jumat 4 April 2014.
Padahal raperda Kawasan Tanpa Asap Rokok telah selesai disusun Pemerintah Kota Yogyakarta sejak awal 2013. Untuk mendobrak kelambanan itu, sekitar 30 petugas pengawas kawasan bebas asap rokok itu dibentuk Dinas Kesehatan Kota Yogya dan jaringan aktivis Jogja Sehat Tanpa Tembakau akhir pekan lalu.
Petugas ini bekerja mulai April 2014 ini dengan acuan Peraturan Daerah nomor 5 tahun 2007 tentang Pencemaran Udara serta Peraturan Guburnur nomor 42 tahun 2009 tentang area larangan merokok. Petugas ini bekerja layaknya polisi lingkungan yang bakal menyemprit dan menegur perokok yang nekat merokok di tempat terlarang. Seperti kawasan pendidikan, rumah sakit, transportasi umum, hingga satuan kerja di jajaran pemerintah kota.
Tiap dinas diminta mengirimkan seorang pegawai untuk dijadikan pengawas di lingkungan pemerintah kota. Sedangkan di luar kawasan pemerintahan, pemerintah kota akan bekerjasama dengan aktivis. “Kami ingin memulai dari lingkungan pemerintah kota, dan berangsur ke luar sembari menunggu perda disahkan,” kata Kepala Bidang Promosi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tri Mardoyo.
Karena belum ada perda maka tak ada sanksi bila terjadi pelanggaran. Tapi, menurut Tri, tahapan penegakan kawasan bebas asap rokok perlu dengan teguran dan peringatan terlebih dulu. “Tentu butuh proses, tidak langsung saklek memberi hukuman,” ujarnya.
Menurut Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogya Feri Edi Sinandyo, pegawai pemerintah perlu memberi contoh dulu sebelum meminta masyarakat mentaati.
Dari survei bertajuk Keinginan Berhenti Merokok oleh Dinas Kesehatan terhadap 200 responden pegawai perokok di seluruh dinas awal 2014 lalu, Feri mengatakan 70 persen menyatakan ingin berhenti. Maka, Dinas Kesehatan tak akan menambah tempat khusus merokok. “Justru klinik konsultasi berhenti merokok yang perlu,” kata Feri.
PRIBADI WICAKSONO
Berita terkait
Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN
5 jam lalu
Hingga hari ini, kata Bigwanto, pemerintah belum mempunyai regulasi yang memadai untuk mengendalikan produk tembakau.
Baca SelengkapnyaTak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut
9 hari lalu
Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.
Baca SelengkapnyaPolres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko
19 hari lalu
Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.
Baca SelengkapnyaOperator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun
24 hari lalu
Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaCerita dari Kampung Arab Kini
25 hari lalu
Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaPakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau
25 hari lalu
Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBegini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X
28 hari lalu
Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi
Baca SelengkapnyaTersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok
39 hari lalu
Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.
Baca SelengkapnyaPria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok
42 hari lalu
Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.
Baca SelengkapnyaSpesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat
53 hari lalu
Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.
Baca Selengkapnya