Di Yogya, Pendidikan Termasuk Paling Bermasalah  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 12 Desember 2013 18:11 WIB

Ombudsman Republik Indonesia. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Yogyakarta - Meski mendapat julukan kota pendidikan, pengaduan masyarakat ke Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan DIY selama 2013 didominasi kasus buruknya pelayanan pendidikan. "Dari DIY, jumlah pengaduan tahun ini ada 180-an, paling banyak tentang masalah pendidikan dan kesehatan," kata asisten ORI bidang pengaduan, Jaka Susila, Kamis, 12 Desember 2013.

Dalam catatan Tempo, kasus pada sektor pendidikan di DIY yang berskala besar tahun ini berkaitan dengan pemotongan tunjangan sertifikasi guru dan pungutan sekolah yang mahal. Sebagian kasus itu mencuat ke media ketika dilaporkan ke Ombudsman atau ditangani LSM.

Misalnya, kasus pemotongan tunjangan sertifikasi guru sempat dikeluhkan guru di Bantul dan Gunungkidul. Sementara kasus keluhan masyarakat terhadap tingginya pungutan sekolah muncul saat pendaftaran siswa baru.

Ombudsman pernah menerima pengaduan guru dari Gunungkidul, berinisial K, yang melaporkan modus pemotongan tunjangan sertifikasi. Dia menuding tunjangan sertifikasi bagi guru, yang berstatus PNS, ditentukan berdasar nilai gaji setahun sebelumnya ketika belum ada kenaikan gaji rutinan pada awal tahun. "Ini terjadi secara sistemik karena terkait pola administratif secara nasional," ujar K saat mengirim pengaduan ke Ombudsman.

Sejumlah guru di Bantul juga ada yang melapor ke Masyarakat Transparansi Bantul pada pertengahan 2013 lalu karena besaran tunjangan sertifikasi sebagian guru tidak sesuai nilai semestinya. Dinas Pendidikan Bantul menantang guru membuktikan tuduhan itu dengan menunjukkan data berupa bukti transfer rekening. Tapi, tak ada guru yang berani menyodorkan bukti.

Beberapa keputusan SMK negeri di Bantul mendorong orang tua siswa baru melapor ke Ombudsman karena biaya pungutan sekolah terlalu mahal. Ombudsman pun memanggil sejumlah kepala SMK negeri di Bantul. Misalnya, SMKN 3 Kasihan Bantul dan SMKN 1 Bantul.

Belakangan, Tempo menemukan sejumlah kasus pelarangan siswa mengikuti ujian di sejumlah SMK swasta di Bantul karena menunggak pembayaran SPP dan uang praktek. Padahal, di DIY ada peraturan gubernur yang jelas melarang sekolah memberi sanksi yang menghambat kegiatan akademik bagi penunggak biaya, seperti pelarangan ujian atau penahanan ijazah.

Kepala Bidang Pendidikan SMK Dinas Pendidikan Bantul, Sukarjo, meminta orang tua siswa mengadu ke Dinas apabila anaknya dilarang ikut ujian akhir semester karena masalah tunggakan. Dengan demikian, dia bisa meminta langsung ke kepala sekolah untuk membatalkan larangan itu. "Maklum, jumlah tunggakan siswa SMK di bantul yang kami catat tahun ini mencapai Rp 5 miliar," kata dia.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM







Terpopuler
Samad: Siapa Atut, sehingga KPK Harus Takut?
Ketua KPK: Kasus Korupsi di Banten Sangat Banyak
Kontroversi Paus Fransiskus
Dikuntit Media, Jokowi: Asal Tidak Ikut Saya Mandi

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

25 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

28 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

12 Maret 2024

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

8 Maret 2024

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya