Akbar Tanjung Siap Jadi Juru Kampanye Ical  

Reporter

Senin, 25 November 2013 14:42 WIB

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Semarang - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung menyuarakan agar calon presiden yang bakal diusung partainya dipilih dengan melibatkan pengurus daerah. Namun usul itu ternyata kandas di forum Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar. Meski permintaannya tidak diterima, Akbar Tanjung tidak kecewa.

“Tidak apa-apa. Saya tetap terikat dengan keputusan partai. Saya tentu ikut turun kampanye untuk memenangkan Golkar dan Ical,” kata Akbar, usai menjadi pembicara dialog kebangsaan di Universitas Diponegoro, Semarang, Senin, 25 November 2013.

Politikus senior Partai Golkar itu berjanji tidak akan maju sebagai calon presiden. Akbar menilai hingga kini tidak ada masalah yang mengganggu soliditas partainya. Bekas Ketua DPR itu menilai keputusan mengangkat Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menjadi calon presiden memang tidak ada yang salah. Sebab, dalam aturan organisasi partai, rapimnas untuk memutuskan calon presiden hanya diikuti pengurus DPD I (tingkat kabupaten/kota).

Akbar mengaku punya pendapat bahwa capres sebaiknya melibatkan seluruh stakholders, termasuk DPD tingkat II. Namun usul itu tidak diterima. “Ical tetap sah sebagai calon presiden,” kata dia.

Akbar mengakui bahwa dirinya sempat perang dingin dengan Ical. “Saya perang dingin itu enggak apa-apa. Perbedaan ada, tapi tidak kurangi kebersamaan di partai,” kata dia.

Akbar juga menilai, secara politis bisa berbeda, tapi yang penting tidak mengganggu sendi-sendi kebersamaan di partai. Akbar menyatakan kerja Golkar dalam Pemilu 2014 memang berat. “Butuh kerja keras untuk realisasikan,” kata dia.

Selama ini Akbar sering menyuarakan perlunya sistem konvensi dalam menentukan calon presiden di Partai Golkar. Pada 2004, Akbar sukses menggunakan sistem itu dalam menjaring calon presiden.

Akbar pun jumawa, bahwa hasil sistem konvensi pada 2004 itu masih terasa hingga kini. Buktinya, hampir seluruh peserta konvensi Partai Golkar 2004 diprediksi bakal menjadi calon presiden pada 2014. Mulai dari Abu Rizal Bakrie, Wiranto, Surya Paloh, hingga Prabowo Subianto.

Bedanya, dari tokoh-tokoh tersebut, hanya Abu Rizal yang masih setia di Partai Golkar. Sementara yang lain sudah mendirikan partai sendiri-sendiri. Kala itu, Akbar juga menjadi salah satu peserta konvensi, tapi kalah dengan Wiranto. “Dalam konvensi 2004, saya sangat puas dan happy,” kata Akbar.

Pengamat politik dari Pol-Track Institute, Hanta Yudha, mengatakan Akbar Tanjung layak diberi label sebagai Bapak Konvensi di Indonesia. Sebab, saat Akbar memimpin Golkar, terbukti sukses menaikkan pamor partai warisan Orde Baru itu.

ROFIUDDIN

Berita terkait

Angka Keramat Nawacita

28 April 2015

Angka Keramat Nawacita

Pemilihan Presiden Juli 2014 lalu menjadi etos baru bagi rakyat untuk menentukan calon pemimpinnya. Bagi saya dan sebagian pemilih Jokowi, yang untuk pertama kalinya memilih dalam pemilihan, karena sebelumnya golongan putih, ada motif yang menggerakkan kami. Salah satu motif itu adalah janji kampanye Jokowi yang bertitel Nawacita.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2014 Berlalu, Ini Daftar Pelanggarannya  

17 Desember 2014

Pemilu 2014 Berlalu, Ini Daftar Pelanggarannya  

Kemitraan menemukan suap dalam pemungutan suara.

Baca Selengkapnya

Obor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi

5 Agustus 2014

Obor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi

Keterangan Jokowi diperlukan agar kasus pengaduan tabloid Obor Rakyat dapat diproses lebih lanjut

Baca Selengkapnya

Ahok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal

9 Juli 2014

Ahok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal

Dengan memilih, Ahok berujar, kemungkinan warga merasakan penyesalan jauh lebih kecil ketimbang mengabaikan haknya.

Baca Selengkapnya

Ribuan DPT Ganda Dicoret di Kota Bekasi  

8 Juli 2014

Ribuan DPT Ganda Dicoret di Kota Bekasi  

Setiap kelurahan terdapat sekitar 100 DPT ganda.

Baca Selengkapnya

Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat  

6 Juli 2014

Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat  

Secara keseluruhan, Jokowi-Kalla dipercakapkan hingga 64.297 kali, jauh mengungguli Prabowo-Hatta.

Baca Selengkapnya

Hatta Tanya Kalpataru, JK: Keliru, Itu Adipura  

5 Juli 2014

Hatta Tanya Kalpataru, JK: Keliru, Itu Adipura  

Hatta hanya tersenyum pahit dan enggan melanjutkan pertanyaan.

Baca Selengkapnya

Pendukung Jokowi Bagikan Obor Rahmatan Lil Alamin  

5 Juli 2014

Pendukung Jokowi Bagikan Obor Rahmatan Lil Alamin  

Selain tabloid, mereka juga membagikan jadwal puasa Ramadan dan pin bergambar Jokowi-JK.

Baca Selengkapnya

Tabloid Sapujagat Serang Jokowi Lewat Isu Komunis  

5 Juli 2014

Tabloid Sapujagat Serang Jokowi Lewat Isu Komunis  

Sapujagat sebenarnya bukan media baru. Tabloid 16 halaman yang berkantor di Jalan Makam Peneleh Nomor 39, Surabaya, itu sudah muncul sejak awal 2000.

Baca Selengkapnya

Kampanye Hitam Juga Serang Kampung Deret

5 Juli 2014

Kampanye Hitam Juga Serang Kampung Deret

Dukungan warga terbelah diantara dua calon presiden di sejumlah sudut Jakarta.

Baca Selengkapnya