29 Kiai Sepuh Dorong Gus Dur Buat NU Tandingan

Reporter

Editor

Rabu, 1 Desember 2004 22:11 WIB

TEMPO Interaktif, Solo: Sebanyak 29 kiai sepuh menyerahkan surat mandat kepada Abdurrahman Wahid untuk membentuk pengurus Nahdlatul Ulama yang benar yang berkedudukan di Jalan Kramat Raya No.164, Jakarta Pusat. Surat mandat tersebut langsung dibacakan dihadapan Gus Dur, pendukung Gus Dur, kiai sepuh, dan wartawan di Hotel Lor In Solo, Rabu (1/12) malam. Para kiai yang menandatangaini mandat tersebut adalah Abdullah Faqih, Sonhaji, Tuan Guru Turmudzi Badruddin, Hamdan Cholid, Muhaiminan Gunardo, Sanusi Baco, Akrom Malibary, Abdurrohman Chudori, Masbuchin, Cholilurahman, Ubadillah Abdulah Faqih, Mahfud Syaubari, Zaim Zakir Ma'hoem, Chotib Umar.Lalu Abdullah Abbas, Anwar Iskandar, Nuril Huda, Idris Hamid, Ahmad Subasar, Yahya Masduki, Muktar Muda Nasution, Sidiq Fauzi, Sholeh Qosym, Sofyan, Kholil As'ad, Maughrobi Goyadi, Mustafid, dan Ahmad Mutahar. ?Masih banyak lagi kiai yang mendukung yang tidak bisa disebutkan satu persatu namanya,? kata Ubaidllah Faqih, putra Abdullah Faqih dari Pesantren Langitan Tuban yang menjadi juru bicara.Kepada Gus Dur, kiai memerintahkan segera mengambil sikap dan tindakan seperlunya menanggulangi keadaan yang sedang terjadi. Dalam kesempatan itu, Abdullah Faqih menyatakan bahwa surat para kiai sepuh kepada Gus Dur sebagai bentuk sikap dalam menghadapi kondisi NU sekarang ini. ?Ini berangkat dari rasa tanggungjawab kiai sepuh terhadap keberadaan NU dan terhadap tujuan utama NU sesuai dengan yang didirikan oleh KH. Hasyim As?ari," katanya.Menurut para kiai perjalanan, NU akhir-akhir ini telah menyimpang dari tujuan utama didirikannya jam'iyah. ?Karena itu kita prihatin. Keprihatinan ini dalam bentuk menyampaikan surat peryataan kepada dzurryat (keturunan atau anak cucu) pendiri NU yaitu kepada Abdurrahman Wahid,? tegasnya.Para kiai menegaskan jam'iah NU adalah jam'iyah diniyah ijtima'iyah yang mewadahi para kiai untuk melestarikan dan memperjuangkan paham ahlusunnah waljamaah dan muamalah diniyah. ?Tidak untuk mencari kedudukan apalagi mencari kekayaan,? kata Faqih.Mereka menilai perjalanan NU akhir-akhir menyimpang dari tujuan utama didirikannya NU, khususnya kejadian di Muktamar NU ke-31 di Boyolali yang tidak mencerminkan akhlakhul kharimah. ?Oleh karena itu kami para kiai menyerahkan sepenuhnya kepada Abdurrahman Wahid untuk membentuk pengurus besar NU yang benar, berkedudukan di Jl. Kramat Raya 164 Jakarta,? kata Abdullah Faqih.Para kiai langsung menyerahkan surat pernyataan itu kepada Gus Dur. ?Dengan rasa yang tidak bisa saya lukiskan, karena dengan ini saya harus berhadapan orang-orang yang paling saya cintai dan jauh lebih baik dari saya. Saya terima,? kata Gus Dur dengan mata berkaca-kaca.Dalam kesempatan itu, Gus Dur menjelaskan dan menekankan bahwa gambaran dua kubu yang saling memperebutkan kekuasaan di PBNU melalui muktamar ini salah samasekali. Karena menurutnya, dirinya samasekali tidak berniat maju menjadi Rois Aam. ?Saya terus terang saja sampai tadi pagi pun saya tidak berniat maju. Saya ini ditetapkan oleh para kiai dan itu kalau nani berhasil dipilih oelh para muktamirin,? jelasnya. Gus Dur berharap perjuangan NU yang dirintis para kiai sepuh yang selalu terkait dengan semangat kebangsaan dapat dilanjutkan di masa yang akan datang. ?Saya sendiri terikat dengan keinginan menjadikan Indonesia sebuah negara yang besar dan kuat. Itu saja tak punya keinginan yang lain, sola kedudukan dan lain-lain terserah tugas dan kewajiban,? katanya. Gus Dur menyatkaan menierma mandat kiai tersebut, namun dia akan melihat respon dari para peserta muktamar. Apakah ini semacam deklarasi NU baru ? ?Ndak nanti kita tidak kuat suara, karena sudah diakali oleh Hasyim Cs,? katanya. Gus Dur mensinyalir muktamar itu dipenuhi dengan permainan uang dan kolusi. Ia mencontohkan keputusan panitia yang memesan konsumsi peserta muktamar dari rumah makan Wong Solo, milik Puspowardoyo. Padahal dari dulu catering muktamar selalu berasal dari ibu-ibu lokal supaya menjamin keikutsertaannya di muktamar. ?Saya yakin ada KKN,? katanya.Terkait dengan penyerahan kantor PBNU di Jalan Kramat Raya No. 164, Gus dur menyatakan penyerahan para kiai itu hanya penegasan saja. Karena selama ini yang membuat gedung PBNU adalah dirinya. ?Memang diklaim Hasyim, semua orang tahu,? paparnya. Gus Dur juga mencontohkan Laporan Pertanggungjawaban PBNU yang menyatakan masih ada uang Rp 5,5 miliar di kas. Gus Dur merasa aneh karena utang PBNU pada pemborong sebanyak Rp 4 miliar belum terbayar. ?Mereka tidak peduli. Iu seharusnya diselesaikan dulu,? ucapnya.Adi Mawardi ? Tempo

Berita terkait

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

22 hari lalu

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Nusron Wahid Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Apa Hubungan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

8 November 2023

Nusron Wahid Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Apa Hubungan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

Politisi Golkar Nusron Wahid menjadi Sekretaris TKN Prabowo-Gibran. Adakah hubungan kekerabatan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

Baca Selengkapnya

Jokowi Siapkan Rp 39,47 Triliun untuk Belanja Pertahanan, Ini Jejak Anggaran Alutsista Sejak Era Sukarno

6 Oktober 2023

Jokowi Siapkan Rp 39,47 Triliun untuk Belanja Pertahanan, Ini Jejak Anggaran Alutsista Sejak Era Sukarno

Presiden Joko Widodo atau Jokowi anggarkan Rp 39,47 triliun untuk modernisasi alat utama sistem pertahanan. Ini jejak anggaran Alutsista sejak era Suk

Baca Selengkapnya

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur

3 Juni 2023

Pemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur

PKB mendapat nomor urut 1 dalam Pemilu 2024 nanti. Partai ini mengalami polemik berkepanjangan, antara Cak Imin dan keluarga Gus Dur.

Baca Selengkapnya

Hadapi Pilpres 2024, Alissa Wahid Ajak Waspadai Sentimen Sektarian

11 Mei 2023

Hadapi Pilpres 2024, Alissa Wahid Ajak Waspadai Sentimen Sektarian

Alissa Wahid meminta untuk mewaspadai sentimen sektarian pada Pilpres 2024. Dia juga meminta para capres untuk tak mengejar kepentingan politik semata

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Mengisi Ramadan dengan Mendalami Pemikiran dan Keteladanan Gus Dur

3 April 2023

Mengisi Ramadan dengan Mendalami Pemikiran dan Keteladanan Gus Dur

Ketua Pelaksana KPG Yajid Fauzi mengatakan, kegiatan KPG merupakan kegiatan kaderisasi yang bertujuan untuk menyebarluaskan khazanah pemikiran Gus DUr

Baca Selengkapnya