Ahli forensik Dr. Mun'im Idris (kanan) dan Wakil Ketua Komnas HAM Yosep Adi Prasetyo menjadi saksi ahli dalam sidang dugaan pemalsuan dokumen dengan terdakwa Alterina Hofan di Pengadilan Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu, 25 Agustus 2010. Mun'im, 66 tahun, dirawat di RSCM sejak 7 September lalu karena kanker pankreas. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Mun'im Idris, ahli forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, meninggal dunia pukul 02.32 WIB, Jumat, 27 September 2013. Mun'im dirawat di RSCM Jakarta sejak 7 September 2013. "Awalnya Bapak ada keluhan sakit perut dan kondisi badan kuning," ujar Elita Nirmawati, putri ketiga Mun'im Idris, ketika dihubungi, Jumat, 27 September 2013.
Namun, setelah diperiksa melalui ultrasonografi, kata Elita, dokter menemukan batu empedu di tubuh Mun'im. Seusai pemeriksaan lanjutan pada Kamis, 12 September 2013, dokter kemudian menyatakan adanya kanker pankreas di tubuh Mun'im. Karena itulah, Mun'im menjalani operasi kanker pankreas pada Selasa, 24 September lalu selama 6,5 jam.
Mun'im meninggal pada usia 66 tahun di Ruang Intensive Care Unit RSCM. Ia menghembuskan nafas terakhir setelah dua minggu dirawat di rumah sakit itu.