Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung dalam acara Deklarasi Calon Presiden dari partai Golkar di Sentul International Convention Center, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (1/7). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menilai penetapan calon presiden partainya sebaiknya melibatkan seluruh jajaran partai hingga tingkat bawah. Bahkan, menurut dia, penetapan calon presiden Golkar idealnya dilakukan melalui konvensi.
"Idealnya dengan tingkat II, karena basis dukungan partai dari sana," kata Akbar saat ditemui di kediamannya, Jakarta, Selasa, 17 September 2013. Dia memuji langkah Partai Demokrat yang menyelenggarakan konvensi. Menurut dia, konvensi akan membuka kesempatan rekrutmen pemimpin nasional.
Saat menjadi Ketua Umum Golkar, Akbar merangkul kader hingga kabupaten/kota. Dalam forum rapat pimpinan nasional ketika itu, pengurus kabupaten/kota dilibatkan dalam pembahasan materi atau menyampaikan usulan tertentu. "Tetapi dalam pengambilan keputusan mereka tak boleh ikut," kata dia.
Dia menolak penetapan calon presiden Golkar sekarang sebagai harga mati. Menurut Akbar, tidak ada yang mutlak dalam politik. Jika ada pandangan baru mengenai penetapan calon presiden dan disertai alasan kuat, forum Rapimnas harus merespons usulan ini.
Namun, kata Akbar, belum ada gerakan untuk meminta mengevaluasi Aburizal Bakrie sebagai calon presiden. Hanya, dia mengingatkan, setiap kader harus mencermati elektabilitas Aburizal yang dia sebut tak naik signifikan.