Sejumlah anggota kepolisian melakukan pemerikasaan kendaran roda empat para pemudik di kawsan Pemanukan, Subang, Jawa Barat, (30/07). Pemeriksaan ini untuk menekan angka kecelakaan saat mudik di jalur Pantura. Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie mengatakan sejak H-6 hingga H+2 Lebaran jumlah kecelakaan lalu-lintas terbanyak terjadi di wilayah Jawa Tengah.
"Terdapat 61 kasus dengan rincian 24 korban tewas, 36 orang luka serius, dan 113 orang luka ringan," kata Ronny saat dihubungi pada Ahad, 11 Agustus 2013.
Selama sembilan hari itu, terdapat 2.095 kasus kecelakaan lalu-lintas yang tercatat oleh kepolisian. Dengan perincian korban 471 orang tewas, 747 menderita luka berat, dan 2.688 luka ringan. Dia menyarankan agar pengemudi benar-benar siap dan memperhatikan faktor kesehatan. "Istirahat bila lelah, istirahat kalau mengantuk," kata Ronny.
Dia juga memperingatkan supaya pengemudi menjaga batas kecepatan sesuai aturan. "Perhatikan jarak antar kendaraan dan batas kecepatan," katanya.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Markas Besar Kepolisian, Komisaris Besar Agus Rianto, mengimbau para pemudik beristirahat ketika sudah lelah. Selain itu, pemudik juga diminta agar mematuhi peraturan lalu-lintas. "Yang tidak kalah penting harus tetap taat pada arahan petugas."
Mudik Lebaran 2017 Lancar, Kementeriaan PUPR Raih Penghargaan
2 Agustus 2017
Mudik Lebaran 2017 Lancar, Kementeriaan PUPR Raih Penghargaan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berharap kondisi jaringan jalan nasional dan semua jalan tol dalam kondisi yang lebih baik pada mudik Lebaran 2018.