TEMPO.CO, Jakarta - Sosiolog dari Universitas Indonesia, Thamrin Amal Tamaloga, menuturkan bentrokan antara aparat Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian RI merupakan lagu lama. Menurut Thamrin, kondisi hubungan ini sudah ada sejak masa pembebasan Irian Barat pada tahun 1960-an. TNI dan Polri bukannya bekerja sama, menurut dia, malah bentrok sendiri.
"Waktu pembebasan Irian Barat bermarkas di Morotai (Maluku), mereka malah berantem sendiri," kata Thamrin ketika dalam Polemik Sindo Radio bertajuk "Cerita Lama Polisi dan Tentara", Sabtu, 9 Maret 2013. Dia menuturkan, bahkan Faisal Tandjung yang jadi pimpinan TNI ketika bertengkar dengan Polri malah menjadi Panglima ABRI. Ketika itu kepolisian masih menjadi bagian dari tentara.
Menurut Thamrin, sifat Polri dan TNI memang sudah dididik secara kompetisi dan siap bertempur. Masing-masing saling klaim lebih hebat dibandingkan yang lain. Menurut dia, bentrokan ini akan terus berulang jika tidak ada komunikasi yang baik antarpimpinan dua aparat tersebut. (Bentrok TNI POlri Bentuk Investigasi)
Anggota Komisi Pertahanan DPR Ahmad Muzani menuturkan bentrokan ini terjadi karena masing-masing pihak tidak sadar diri. Dari pihak Polri, kata Muzani, belum melakukan reformasi secara tuntas. "Polisi harus menentukan sikap sebagai sipil atau militer," kata politikus Partai Gerakan Indonesia Raya ini. Sebaliknya, kata dia, TNI harus ikhlas melepas kepolisian. TNI dia harapkan tidak iri ketika Polri lebih banyak mendapatkan fasilitas dibandingkan dengan TNI.
Sebelumnya, Markas Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu diserang dua batalion TNI AD. Mereka membakar kantor serta memukuli sejumlah anggota kepolisian. Penyerangan dipicu oleh peristiwa penembakan anggota TNI, Prajurit Satu Heru Oktavianus, oleh anggota Polres OKU, Brigadir Wijaya, dua bulan lalu. Meski dua bulan telah berlalu, proses hukum terhadap Brigadir Wijaya tak jelas ujungnya. Hal tersebut membuat rekan-rekan Heru marah dan berujung pada penyerbuan markas kepolisian setempat. Sejumlah pihak khawatir konflik tersebut merembet ke daerah lain.
SUNDARI
Berita Lain:
Video Kekerasan Densus Direkam Kamera Ponsel
Kapolri Jamin Usut Penembakan Anggota TNI
Konflik TNI-Polri, SBY Diminta Tak Sering Pergi
Bentrokan TNI dan Polri karena Kurang Perempuan
Berita terkait
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum
27 hari lalu
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa
28 hari lalu
Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan
29 hari lalu
Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya
29 hari lalu
Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki
29 hari lalu
Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan
30 hari lalu
Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong
Baca SelengkapnyaRangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong
30 hari lalu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong
Baca SelengkapnyaSebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri
30 hari lalu
Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum
30 hari lalu
Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi
30 hari lalu
Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.
Baca Selengkapnya