Pejabat ESDM Akui Terima Suap, tapi Tak Memeras  

Reporter

Rabu, 12 Desember 2012 17:08 WIB

Kosasih Abbas. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sub-usaha Energi Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kosasih Abbas, mengakui bahwa dirinya menerima uang sebesar Rp 150 juta dari perusahaan pemasok Solar Home System, PT Sundaya Indonesia. Namun, dia membantah bahwa pemberian itu atas permintaan dirinya.

"Saya akui semua kalau saya terima uang itu. Tapi tidak benar kalau saya yang minta duluan," katanya, dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Rabu, 12 Desember 2012.

Sanggahan Kosasih ini terkait dengan keterangan saksi Rustini dan Vina Lola dalam persidangan. Rustini adalah Direktur Utama PT Sundaya Indonesia yang merupakan pemasok Solar Home System bagi PT Pancuran Mas dalam proyek ini. Sedangkan Vina Lola adalah Manajer Pemasaran PT Sundaya.

Selain menyanggah soal inisiasi pemberian uang itu, Kosasih juga menuding Vina menerima bagian dari Rp 50 juta yang diserahkan secara tunai itu. "Saksi Vina menerima uang Rp 20 juta seperti yang tadi dikatakan penasihat hukum saya," katanya.

Dalam persidangan, Rustini mengatakan bahwa perusahaannya terpaksa memberikan uang itu karena Kosasih mengancam akan menggunakan produk dari perusahaan lain jika perusahaannya tak memberikan fee. "Karena stok saya sudah ada dan banyak, daripada saya rugi, ya saya kasih," katanya.

Uang sebesar Rp 150 juta itu diserahkan dalam dua tahap. Dalam persidangan dengan terdakwa mantan Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Jacob Purwono dan Kosasih Abbas, Rustini mengakui menandatangani cek sebesar Rp 100 juta untuk ditransfer ke rekening Kosasih.

Awalnya, dia mengatakan, Kosasih meminta Rp 200 juta. "Saya mendapat laporan dari marketing saya, Vina Lola, ada permintaan uang dari Pak Kosasih. Awalnya dia minta Rp 200 juta, tapi yang saya setujui hanya Rp 100 juta," katanya.

Keterangan Rustini dibenarkan oleh Vina Lola. Menurut Vina, selain transfer, dirinya juga sempat menyerahkan uang sebesar Rp 50 juta secara tunai kepada Kosasih di kantornya. "Saya berikan di kantor Pak Kosasih. Itu kebijakan Pak Moris (pemimpin Sundaya)," katanya.

Vina mengatakan, perusahaannya terlibat pertama kali dalam proyek ini ketika Ketua Tim Lelang Solar Home System, Dhotor Pandjaitan, menghubungi Vina Lola. Dhotor saat itu menanyakan soal harga produk Solar Home System yang diproduksi Sundaya. "Saat itu, kami kirim surat karena Pak Dhotor minta dikirim melalui surat. Katanya untuk harga perkiraan sendiri," katanya.

Setelah itu, menurut Rustini dan Vina, Kosasih sempat mengunjungi kantor dan pabrik Sundaya. Dalam kunjungan itu, menurut keduanya, Kosasih juga sempat meminta fee sebesar Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu untuk per unit Solar Home System yang akan digunakan perusahaan pemenang tender. "Pak Kosasih mintanya segitu, tapi akhirnya cuma dikasih total Rp 150 juta," kata Rustini.

Rustini menambahkan, dirinya juga sempat bertandang ke kantor Kosasih bersama dengan Vina. Pertemuan itu diadakan untuk membicarakan soal kemungkinan produknya akan digunakan PT Pancuran Mas yang sudah disiapkan sebagai pemenang dalam tender. "Kami ke ruangan Pak Kosasih karena diundang. Untuk membicarakan perjodohan antara perusahaan kami dan PT Pancuran Mas," katanya. Korupsi proyek ini disebut-sebut melibatkan petinggi parpol.

FEBRIYAN

Berita Terpopuler:

Penghina Habibie: LB Moerdani Itu Kawan Dekat Saya

Pengacara Bupati Aceng Tebar Ancaman ''Kerusuhan''

Hina Habibie, Mengapa Eks Menteri Malaysia Ogah Minta Maaf?

Lecehkan Habibie, Malaysia Dapat Surat Kecaman

Bakrie Jual Lido Resort ke Hary Tanoe

Berita terkait

Korupsi Rumah Dinas DPR, KPK: Vendor Dapat Keuntungan Secara Melawan Hukum

36 menit lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR, KPK: Vendor Dapat Keuntungan Secara Melawan Hukum

KPK memeriksa Indra Iskandar, Sekjen DPR RI, dalam kasus korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Lacak Sumber Pembelian Mercedes Benz Sprinter 315 CD Milik Syahrul Yasin Limpo

4 jam lalu

Jaksa KPK Lacak Sumber Pembelian Mercedes Benz Sprinter 315 CD Milik Syahrul Yasin Limpo

Jaksa KPKsedang melacak sumber pembelian mobil Mercedes Benz Sprinter 315 CD hitam milik Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang disita oleh penyidik.

Baca Selengkapnya

Setelah Sita Satu Rumah di Jaksel, KPK Kembali Sita Rumah SYL di Makassar Senilai Rp 4,5 Miliar

6 jam lalu

Setelah Sita Satu Rumah di Jaksel, KPK Kembali Sita Rumah SYL di Makassar Senilai Rp 4,5 Miliar

KPK kembali menyita sejumlah aset milik eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atau SYL, kali ini sebuah rumah di Makassar senilai Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

7 jam lalu

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

Kepala Bea Cukai Purwakarta Effendy Rahmady dituduh melaporkan hartanya dengan tidak benar dalam LHKPN. Apa yang membuatnya diberhentikan Kemenkeu?

Baca Selengkapnya

Viral Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut-sebut Palak Pegawai Kementan

8 jam lalu

Viral Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut-sebut Palak Pegawai Kementan

Nama anak kedua Syahrul Yasin Limpo alias SYL, Kemal Redindo, viral karena disebut-sebut ikut memeras pegawai Kementan.

Baca Selengkapnya

Abdul Gani Kasuba Pakai 27 Rekening untuk Tampung Uang Gratifikasi Rp109 Milyar

13 jam lalu

Abdul Gani Kasuba Pakai 27 Rekening untuk Tampung Uang Gratifikasi Rp109 Milyar

Mantan Gubenur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba, didakwa menerima gratifikasi dari Kepala OPD dan PNS di lingkungan Pemprov Maluku Utara

Baca Selengkapnya

KPK Tahan 2 Karyawan PT Amarta Karya di Kasus Dugaan Korupsi Subkontraktor Fiktif

22 jam lalu

KPK Tahan 2 Karyawan PT Amarta Karya di Kasus Dugaan Korupsi Subkontraktor Fiktif

KPK menahan dua tersangka baru kasus proyek pengadaan subkontraktor fiktif di PT Amarta Karya Persero.

Baca Selengkapnya

KPK Dalami Aliran Uang Perjalanan Dinas Syahrul Yasin Limpo, Periksa Bos Travel di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

KPK Dalami Aliran Uang Perjalanan Dinas Syahrul Yasin Limpo, Periksa Bos Travel di Sulawesi Selatan

KPK jadwalkan ulang pemanggilan pemilik Maktour Travel Fuad Hasan Masyur yang mangkir dalam pemeriksaan kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jadi Komut, Ini Profil Perusahaan yang Mencuat di Balik Laporan ke KPK

1 hari lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jadi Komut, Ini Profil Perusahaan yang Mencuat di Balik Laporan ke KPK

Nama perusahaan ekspor impor ini muncul di balik laporan terhadap eks Kepala Bea Cukai Purwakarta ke KPK. Sang istri menjadi komisaris utama.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Gereja Kingmi Mile 32 di Kabupaten Mimika, KPK Bacakan Tuntutan 4 Terdakwa

1 hari lalu

Sidang Korupsi Gereja Kingmi Mile 32 di Kabupaten Mimika, KPK Bacakan Tuntutan 4 Terdakwa

Para tersangka korupsi Gereja Kingmi Mile 32 mengakibatkan timbulnya kerugian keuangan negara setidaknya Rp 11, 7 miliar.

Baca Selengkapnya