Beberapa personil Gegana Brimobda Sulteng menyiapkan peralatan saat akan menjinakan bungkusan hitam yang diduga bom depan pintu pagar kantor DPRD Provinsi, samping Mapolda, di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu malam (27/10). ANTARA/Zainuddin MN
TEMPO.CO, Solo - Sebuah benda yang diduga bom ditemukan di lingkungan kantor Kepolisian Sektor Pasarkliwon, Solo, Selasa pagi, 20 November 2012. Benda tersebut ditemukan oleh pedagang yang biasa berjualan di tempat tersebut.
Benda tersebut ditemukan oleh pedagang bernama Sarmo sekitar pukul 03.40 dinihari tadi. Benda yang terbungkus plastik itu berupa tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram yang dilengkapi lilitan kabel di atasnya.
Sarmo segera melaporkan temuan tersebut kepada polisi yang berjaga. Mereka kemudian mendatangkan tim Gegana. Benda yang disebut-sebut sebagai bom aktif itu kemudian diamankan dan diledakkan sekitar pukul 05.30 WIB. Suara ledakannya cukup keras.
Wakil Kepala Polresta Surakarta, Ajun Komisaris Besar Ahmad Luthfi, yang ditemui di lokasi, masih enggan berkomentar. "Memang pagi ini tadi ada temuan (bom)," katanya. Namun dia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai kejadian tersebut.
Salah seorang warga, Ahmad Sungkar, mengaku kaget dengan suara ledakan itu. "Terdengar cukup keras sampai rumah saya," katanya. Padahal jarak antara kantor polisi sampai rumahnya mencapai setengah kilometer.
Kantor dan pos polisi di Solo pernah menjadi sasaran aksi teror bom dan penembakan pada Agustus lalu. Pelaku serangkaian aksi teror itu sudah dibekuk Densus 88 Antiteror pada September lalu. Setelah operasi penangkapan itu, kali ini pertama kali kantor polisi Solo diteror lagi.
Penumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang
29 April 2015
Penumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang
"Terlepas itu bercanda atau tidak, itu kami anggap sebagai ancaman penerbangan," ujar Head of Corporate Secretary Lion Air Kapten Dwiyanto Ambarhidayat.