TEMPO.CO, Jakarta - Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menolak eksepsi atau nota keberatan yang diajukan atasan Dhana Widyatmika di Direktorat Jenderal Pajak, Firman. Penolakan ini disampaikan majelis hakim saat membacakan putusan sela terkait perkara Firman.
"Menyatakan nota keberatan kuasa hukum terdakwa atas nama Firman tidak dapat diterima," kata ketua majelis hakim Sudjatmiko di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu, 24 Oktober 2012. Majelis hakim beralasan, sejumlah keberatan yang diajukan tim kuasa hukum sudah masuk ke pokok perkara. Dengan demikian, eksepsi itu mesti diuji dalam persidangan.
Firman adalah mantan supervisor di Kantor Pajak Pratama Pancoran pada 2006. Jaksa menduga, dia pernah bekerja sama dengan dua anak buahnya, Dhana dan Salman Magfiroh, untuk meminta duit Rp 1 miliar dari PT Kornet Trans Utama, wajib pajak di Kantor Pajak Pancoran. Duit itu disebut-sebut untuk mengurangi kewajiban pajak Kornet sekitar Rp 3 miliar.
Namun, Kornet dalam rapat internal pada Mei 2007 menolak memenuhi permintaan tersebut. Mereka merasa data eksternal yang digunakan Firman dan kawan-kawan untuk memeriksa perusahaannya tidak benar. Kornet pun lantas mengajukan banding ke Pengadilan Pajak dan menang sehingga mengharuskan negara membayar pada Kornet.
Hakim anggota, Alexander, menjelaskan, majelis hakim menolak alasan terdakwa yang keberatan dengan ketiadaan penjelasan terperinci tentang peran terdakwa. Penolakan juga disampaikan terhadap alasan terdakwa yang menyatakan ketiadaan kerugian negara dalam perkara yang membelitnya. "Semua keberatan itu harus dibuktikan dengan memeriksa saksi-saksi," kata Alexander.
Atas penolakan ini, majelis pun memutuskan proses perkara tersebut tetap dilanjutkan dengan agenda pemeriksaan saksi. "Memutuskan pemeriksaan terdakwa Firman untuk dilanjutkan," katanya. Terhadap putusan sela tersebut, majelis hakim memperbolehkan para terdakwa melakukan perlawanan hukum.
NUR ALFIYAH
Berita Terpopuler:
Video Sidak Jokowi Diunggah ke Youtube
Betulkah Jokowi Usir Bos MRT?
Ini, 10 Miliarder Indonesia 2012 Versi Forbes
Tiga Jurus Jokowi Atasi Banjir Kampung Pulo
Janda Cantik Pemilik Toko Emas Diduga Dibunuh
Berita terkait
Vonis Gayus Tambunan 13 Tahun Lalu, Dijuluki Mafia Pajak yang Judi dan Nonton Tenis saat Dipenjara
19 Januari 2024
Setelah genap 13 tahun mendekam di penjara, begini kilas balik kasus Gayus Tambunan
Baca SelengkapnyaLukas Enembe akan Jalani Sidang Dakwaan Hari Ini
19 Juni 2023
Lukas Enembe seharusnya menjalani sidang pertama pada Senin, 12 Juni 2023. Namun ia sakit, lalu meminta hadir langsung di pengadilan.
Baca SelengkapnyaPengacara Ungkap Alasan Lukas Enembe Ngotot Mau Sidang Offline
12 Juni 2023
Pengacara Lukas, Otto Cornelis Kaligis, mengatakan kliennya ingin masyarakat melihat bahwa Lukas Enembe memang betulan sakit.
Baca SelengkapnyaBerkas Tahap II Diserahkan, Lima Tersangka Korupsi Impor Garam Segera Jalani Sidang
2 Maret 2023
Lima tersangka kasus korupsi impor garam segera akan menghadapi sidang. Penyerahan berkas tahap 2 telah dilaksanakan.
Baca SelengkapnyaSurya Darmadi Kembali Sebut Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Mengada-Ada
18 September 2022
Surya Darmadi menyatakan dirinya seharusnya hanya mendapatkan sanksi administratif, bukan pidana.
Baca SelengkapnyaKomisi Yudisial Diminta Pantau Persidangan Tipikor di Banjarmasin
22 April 2022
Berharap Majelis Hakim tidak dapat diintervensi oleh pihak-pihak yang beritikad jahat
Baca SelengkapnyaDi Sidang Tipikor, Netanyahu Mengklaim Dirinya Dijebak
24 Mei 2020
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berusaha tampil tak bersalah di sidang tindak pidana korupsi. Ia mengklaim polisi korup menjebaknya.
Baca SelengkapnyaSurati Presiden dan DPR, KPK Minta UU Tipikor Direvisi
19 Desember 2019
Agus Rahardjo menilai, UU Tipikor sebenarnya lebih penting dibandingkan UU KPK.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Jengkel PNS Kemenkeu Jadi Mafia Pajak
3 Desember 2019
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati jengkel dengan ulah banyak pihak yang berniat melakukan tindakan korupsi di lingkungan kementeriannya
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Kecewa Anak Buahnya di Pajak Ditangkap KPK
4 Oktober 2018
Anak buah Sri Mulyani tertangkap tangan oleh KPK.
Baca Selengkapnya