Kejaksaan Bantah Tak Serius Usut Kasus 1965-1966

Reporter

Rabu, 3 Oktober 2012 12:51 WIB

Adegan film Penghianatan G30S/PKI. indonesianfilmcenter.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kejaksaan Agung membantah tak serius menangani laporan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat pada kasus pembantaian massal simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 1965-1966. Kejaksaan mengatakan saat ini masih meneliti laporan dari Komisi Nasional HAM.

"Tidak serius bagaimana kalau kami masih teliti laporan itu?" kata Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, Andhi Nirwanto, saat ditemui Tempo di gedung Kejaksaan Agung, Rabu, 3 Oktober 2012. Andhi berjanji akan secepatnya menyimpulkan apakah laporan kasus 1965-1966 tersebut sudah lengkap atau belum.

Jika dinyatakan belum lengkap, Kejaksaan akan mengembalikan laporan ini ke Komnas HAM untuk dilengkapi. Namun, jika sudah dinyatakan lengkap, Kejaksaan akan meningkatkan laporan itu ke penyidikan. "Kapan kesimpulannya ya, tunggu saja, secepatnya," kata Andhi.

Sebelumnya Kejaksaan Agung mengungkapkan tak memiliki batas waktu untuk meneliti laporan Komnas HAM tentang pelanggaran HAM berat peristiwa pembantaian tahun 1965-1966. Sebab, posisi Kejaksaan hanya sebagai peneliti, bukan penyelidik atau penyidik.

Pernyataan tersebut menyulut kritik dari berbagai pihak. Komnas HAM menilai Kejaksaan tak serius meneliti laporan kasus 1965-1966 ini. Komnas pun meminta Kejaksaan Agung serius bekerja. "Pernyataan Kejaksaan tidak bisa ditoleransi, karena kasus ini bukan kasus yang sederhana. Ini kasus kemanusiaan besar," kata Komisioner Komnas HAM John Nelson Simanjuntak.

Sementara itu, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) memandang Kejaksaan Agung hendak menolak laporan penyelidikan dugaan pelanggaran HAM berat 1965-1966. "Jadi, itu seperti penghalusan bahasa dari Kejaksaan untuk menolak menindaklanjuti laporan pelanggaran HAM 1965-1966," kata Koordinator Kontras Haris Ashar.

INDRA WIJAYA

Berita terkait

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

29 November 2023

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.

Baca Selengkapnya

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

20 November 2023

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

30 September 2023

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?

Baca Selengkapnya

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

30 September 2023

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

Begini sikap pemerintah terhadap korban pasca G30S 1965. Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly memberikan peluang repatriasi.

Baca Selengkapnya

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

29 September 2023

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

Berbagai versi muncul menjadi latar terjadinya peristiwa G30S yang masa orde disebut G30S/PKI. Salah satunya adanya dokumen Gilchrist. Apa isinya?

Baca Selengkapnya

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

9 Maret 2023

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

Kostrad mempercayakan Pasukan Tengkorak untuk menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Berikut profil salah satu pasukan elite TNI itu.

Baca Selengkapnya

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

4 Oktober 2022

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

Sarwo Edhie dan pasukannya bertugas menumpas kelompok G30S dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang saat itu dianggap bertanggung jawab terhadap G30S.

Baca Selengkapnya

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

3 Oktober 2022

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

Hari ini 57 tahun silam, pasca G30S, personel RPKAD menemukan sebuah sumur tua di Lubang Buaya area Halim tempat 6 jasa jenderal dan 1 kapten.

Baca Selengkapnya

Menapaki Jejak Keterlibatan CIA dalam G30S

2 Oktober 2022

Menapaki Jejak Keterlibatan CIA dalam G30S

David T. Johnson, dalam bukunya mengungkapkan bahwa Amerika Serikat, melalui tangan-tangan CIA, turut terlibat dalam G30S pada 30 September 1965.

Baca Selengkapnya

Daftar Buku yang Membedah Peristiwa G30S

30 September 2022

Daftar Buku yang Membedah Peristiwa G30S

Banyak buku yang diterbitkan dalam beragam versi membahas peristiwa G30S. Di antara buku itu ada Gestapu 65 PKI, Sjam, Bung Karno Nawaksara dan G30S.

Baca Selengkapnya