Kasus Hambalang, Bos Wijaya Karya Diperiksa KPK  

Selasa, 25 September 2012 12:28 WIB

Maket Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional Hambalang, Jawa Barat di kantor Kementrian Pemuda dan Olahraga, Senayan, Jakarta. TEMPO/Dwianto Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Dua pimpinan PT Wijaya Karya yang merupakan rekanan proyek pembangunan pusat olahraga di Bukit Hambalang, Bogor, diperiksa oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi hari ini. Keduanya adalah Manajer Keuangan PT Wijaya Ade Wahyu dan General Manajer PT Wijaya Harangan Parlaungan Sianipar.

Juru bicara KPK, Johan Budi S.P., mengatakan penyidik memeriksa keduanya sebagai saksi dalam kasus korupsi proyek Hambalang. "Penyidik membutuhkan keterangan yang bersangkutan," kata Johan, Selasa, 25 September 2012. Keduanya baru saja mendatangi kantor KPK siang ini.

KPK sudah menetapkan seorang tersangka dalam proyek fisik Hambalang, yaitu Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Menteri Pemuda dan Olahraga Deddy Kusdinar. Pejabat pembuat komitmen ini diduga telah menyalahgunakan kewenangan terkait proyek berbiaya sekitar Rp 1,2 triliun itu.

Komisi antikorupsi menduga anggaran proyek pusat olahraga itu telah digelembungkan. Semula, pada 2010, proyek hanya dianggarkan Rp 275 miliar. Namun, di tengah proses lelang, tiba-tiba pagu anggaran membengkak menjadi Rp 1,2 triliun. Pengerjaan proyek juga dinilai janggal. Sebab, pemenang lelang, yakni PT Adhi Karya dan PT Wijaya, mensubkontrakkan proyek kepada 17 perusahaan.

Selain proyek fisik, Johan mengatakan, saat ini KPK juga sedang mengusut proyek Hambalang tersebut secara menyeluruh. KPK menyelidiki proses pengadaan tanah Hambalang seluas 32 hektare dan juga dugaan suap di dalamnya.

Kemarin, KPK telah memeriksa Priyadi, sopir Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, untuk pelidikan kasus yang sama. Namun, usai pemeriksaan, Priyadi sama sekali enggan memberi penjelasan kepada wartawan. Bahkan, Priyadi mengaku lupa semua pertanyaan penyidik.

RUSMAN PARAQBUEQ

Berita Terpopuler:

Penyidik KPK yang Ditarik Mengaku Diteror

Taufiq Kiemas Kapok Koalisi dengan Gerindra

Tujuh Polwan Pernah Menyamar Jadi Pelacur Keyko

Pemilik Situs Triomacan2000 Dilaporkan ke Polisi

Kemenangan Jokowi Untungkan Siapa?

Berita terkait

Nurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasaanya

42 menit lalu

Nurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasaanya

Nurul Ghufron mengatakan besok dia akan kembali menjalani sidang etik dengan agenda pembelaan.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

1 jam lalu

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy, akan menjalani klarifikasi soal LHKPN-nya di KPK pekan depan.

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR, KPK: Vendor Dapat Keuntungan Secara Melawan Hukum

2 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR, KPK: Vendor Dapat Keuntungan Secara Melawan Hukum

KPK memeriksa Indra Iskandar, Sekjen DPR RI, dalam kasus korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Lacak Sumber Pembelian Mercedes Benz Sprinter 315 CD Milik Syahrul Yasin Limpo

5 jam lalu

Jaksa KPK Lacak Sumber Pembelian Mercedes Benz Sprinter 315 CD Milik Syahrul Yasin Limpo

Jaksa KPKsedang melacak sumber pembelian mobil Mercedes Benz Sprinter 315 CD hitam milik Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang disita oleh penyidik.

Baca Selengkapnya

Setelah Sita Satu Rumah di Jaksel, KPK Kembali Sita Rumah SYL di Makassar Senilai Rp 4,5 Miliar

7 jam lalu

Setelah Sita Satu Rumah di Jaksel, KPK Kembali Sita Rumah SYL di Makassar Senilai Rp 4,5 Miliar

KPK kembali menyita sejumlah aset milik eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atau SYL, kali ini sebuah rumah di Makassar senilai Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

9 jam lalu

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

Kepala Bea Cukai Purwakarta Effendy Rahmady dituduh melaporkan hartanya dengan tidak benar dalam LHKPN. Apa yang membuatnya diberhentikan Kemenkeu?

Baca Selengkapnya

Viral Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut-sebut Palak Pegawai Kementan

9 jam lalu

Viral Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut-sebut Palak Pegawai Kementan

Nama anak kedua Syahrul Yasin Limpo alias SYL, Kemal Redindo, viral karena disebut-sebut ikut memeras pegawai Kementan.

Baca Selengkapnya

Abdul Gani Kasuba Pakai 27 Rekening untuk Tampung Uang Gratifikasi Rp109 Milyar

15 jam lalu

Abdul Gani Kasuba Pakai 27 Rekening untuk Tampung Uang Gratifikasi Rp109 Milyar

Mantan Gubenur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba, didakwa menerima gratifikasi dari Kepala OPD dan PNS di lingkungan Pemprov Maluku Utara

Baca Selengkapnya

KPK Tahan 2 Karyawan PT Amarta Karya di Kasus Dugaan Korupsi Subkontraktor Fiktif

23 jam lalu

KPK Tahan 2 Karyawan PT Amarta Karya di Kasus Dugaan Korupsi Subkontraktor Fiktif

KPK menahan dua tersangka baru kasus proyek pengadaan subkontraktor fiktif di PT Amarta Karya Persero.

Baca Selengkapnya

KPK Dalami Aliran Uang Perjalanan Dinas Syahrul Yasin Limpo, Periksa Bos Travel di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

KPK Dalami Aliran Uang Perjalanan Dinas Syahrul Yasin Limpo, Periksa Bos Travel di Sulawesi Selatan

KPK jadwalkan ulang pemanggilan pemilik Maktour Travel Fuad Hasan Masyur yang mangkir dalam pemeriksaan kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya