Lobi Mentok, Setgab Jadi Ajang Kompromi Harga BBM

Reporter

Editor

Kamis, 15 Maret 2012 09:46 WIB

Seketariat Gabungan (Setgab) Partai Koalisi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Bogor - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumpulkan para ketua partai yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan di rumahnya, Puri Cikeas, Bogor, tadi malam. Pertemuan itu membahas rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Umum.

Rapat dihadiri Wakil Presiden Boediono, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, Ketua Partai Golkar Aburizal Bakrie, serta Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah yang Sekretaris Sekretariat Gabungan, Syarief Hasan.

Menurut Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M. Romahurmuziy, pertemuan ini digelar karena pembahasan soal kenaikan BBM selalu mentok dalam forum lobi. "Beberapa kali pertemuan antarketua fraksi tak juga selesai,” ujarnya, Rabu, 14 Maret 2012.

Romahurmuziy menyatakan partainya menolak rencana kenaikan harga BBM pada April mendatang. Namun, dalam pertemuan di Cikeas, kata dia, suara PPP bisa saja berubah. “Lihat saja hasilnya seperti apa,” ujarnya.

Anggota koalisi lainnya, PKS, juga menolak rencana pemerintah. Bersama PPP, PKS ikut mempersoalkan skema bantuan tunai langsung.

Adapun pembahasan Undang-Undang Pemilihan Umum semula ditargetkan selesai akhir bulan ini. Namun sejumlah partai kecil dan menengah berkeras meminta ambang batas parlemen sebesar 3 hingga 3,5 persen. Mereka juga meminta alokasi kursi per daerah pemilihan berada di kisaran 3-10 kursi per daerah pemilihan.

Tak hanya itu, soal sistem pemilihan, suara partai koalisi juga terpecah. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusung sistem pemilu tertutup. Sedangkan partai lainnya meminta sistem terbuka.

Sebelumnya, dalam pembahasan APBN Perubahan 2012, pemerintah dan Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat menyepakati perubahan asumsi makro. Asumsi yang disepakati antara lain, rentang angka pertumbuhan ekonomi menjadi 6 persen sampai 6,7 persen, inflasi maksimal 7 persen, dan nilai tukar rupiah 8.900-9.100 per dolar.

Selain itu, imbal hasil dari Surat Perbendaharaan Negara (SPN) ditetapkan sebesar 4,5-5,5 persen. Pemerintah juga menetapkan target pengurangan jumlah penduduk miskin sebesar 10,5-11,5 persen.

Meskipun menyetujui asumsi tersebut, Komisi Keuangan tetap memberikan sejumlah catatan. "Dewan ingin agar pertumbuhan ekonomi dapat bertahan pada target awal 6,7 persen," kata Wakil Ketua Komisi Keuangan Harry Azhar Aziz kemarin.

Sedangkan anggota Komisi, Arif Budimanta, mengatakan pemangkasan target pertumbuhan dari 6,7 persen ke kisaran 6,5 persen dinilai tidak bijaksana. "Ada ancaman hilangnya lapangan kerja.”

Dia mencatat, pemerintah dan Dewan pernah menyepakati elastisitas pertumbuhan ekonomi terhadap lapangan kerja. "Setiap 0,1 persen pertumbuhan ekonomi seharusnya setara dengan 45 ribu lapangan kerja," ujarnya. Elastisitas pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan masih rendah.

ARYANI KRISTANTI | FEBRIYAN | SUBKHAN

Berita terkait

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

58 hari lalu

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

11 Januari 2024

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.

Baca Selengkapnya

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

10 Desember 2023

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.

Baca Selengkapnya

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

7 September 2023

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

17 Januari 2023

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

30 Desember 2022

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.

Baca Selengkapnya

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

6 Desember 2022

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM

Baca Selengkapnya

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

2 Desember 2022

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

Kenaikan harga BBM ini terjadi pada bahan bakar non-subsidi.

Baca Selengkapnya

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

1 Desember 2022

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

Sejumlah serikat buruh dan Partai Buruh dijadwalkan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan kenaikan UMP DKI Jakarta 2023.

Baca Selengkapnya

Survei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen

29 November 2022

Survei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen

Yunarto menyebut kepuasan terhadap Jokowi sempat ajlok ke angka 63,5 persen pada September 2022 akibat kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya