PKS Tagih Janji KPK Tuntaskan Kasus Besar

Reporter

Editor

Kamis, 26 Januari 2012 03:41 WIB

Yulianis. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta- Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Abu Bakar Al Habsy menagih janji empat pimpinan baru Komisi Pemberantasan Korupsi soal penuntasan kasus besar. Menurutnya, aliran dana wisma atlet yang semakin jelas bisa menjadi pintu bagi KPK untuk mengusut kasus ini.

"Persidangan kasus Nazar sudah membuktikan ke kami bahwa nyanyiannya selama ini bukan angin lalu, baik Mindo Rosalina Manulang maupun Yulianis memberikan kesaksian yang identik," ujarnya kepada Tempo melalui pesan singkat, Rabu 25 Januari 2012.

Abu mengatakan, kesaksian ini menegaskan apa yang diungkapkan oleh Nazaruddin sebelumnya. Ia mengatakan, KPK harus segera memanggil nama-nama yang disebut dalam persidangan itu. "Sekarang kita tunggu langkah KPK, apakah mereka benar-benar berani melangkah. Kita lihat saja apakah Abraham berani memanggil nama-nama yang sudah disebut di persidangan, termasuk aliran dana yang digunakan untuk kongres," ujarnya.

Ia mengatakan, KPK sebaiknya tidak menutup-nutupi fakta ini. Yulianis maupun Rosa menurutnya adalah saksi yang dihadirkan oleh KPK sendiri dan harus ditindaklanjuti kesaksiannya. "Lagi pula mereka kan diperiksa di bawah sumpah, jadi nggak ada lagi alasan KPK buat berkelit," katanya.

Ia juga mengaku tak ingin berspekulasi dengan mempercayai ucapan pengacara Nazaruddin bahwa ada kesepakatan tertentu antara Yulianis dengan KPK sehingga ia tak dijadikan tersangka. "Namun kami akan sangat sulit membantah spekulasi tersebut bila perkara ini hanya berhenti pada Nazaruddin. Saya berharap KPK masih pro justicia dan memberlakukan semua orang equality before the law, jadi siapa pun pantas untuk diperiksa oleh KPK tanpa terkecuali," katanya.

Bekas anak buah Muhammad Nazaruddin di Grup Permai, Yulianis mengaku pernah didesak Mindo Rosalina Manullang lewat pesan Blackberry Messenger untuk segera mencairkan uang buat anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Angelina Sondakh. Pengakuan Yulianis ini disampaikan ketika bersaksi di persidangan terdakwa suap proyek Wisma Atlet, Muhammad Nazaruddin, Rabu, 25 Januari 2012.

Dalam sidang, tim jaksa penuntut umum membeberkan percakapan antara Yulianis dan Rosa melalui Blackberry messenger (BBM). Yulianis juga mengaku bahwa lawan bicaranya memang Rosa. Yulianis menjawab uang baru cair setelah dapat persetujuan dari Nazaruddin. "Nanti orangnya Bu Angie yang terima," ujar Yulianis menirukan ucapan Rosa di BBM. Yulianis kemudian berjanji memberi kabar bila uang sudah cair, "Ya nanti kalau paket sudah siap tinggal angkut."

Dalam persidangan, Yulianis mengatakan Grup Permai pernah mengeluarkan anggaran untuk anggota dewan. Untuk Angie dan I Wayan Koster jumlahnya Rp. 5 miliar dan dibayar dalam beberapa tahap. Uang tersebut digunakan memenangkan perusahaannya dalam tender proyek Wisma Atlet. "Istilah kami, untuk menggiring proyek agar aman," ujarnya.

FEBRIYAN

Berita terkait

MA Kurangi Hukuman Eks Gubernur Riau Rusli Zainal 4 Tahun

23 November 2017

MA Kurangi Hukuman Eks Gubernur Riau Rusli Zainal 4 Tahun

MA kabulkan peninjauan kembali (PK) mantan gubernur Riau Rusli Zainal. Hakim Agung mengkorting masa hukuman Rusli Zainal 4 tahun.

Baca Selengkapnya

Pengusaha, Kontraktor Wisma Atlet Dituntut 7 Tahun Penjara

30 Oktober 2017

Pengusaha, Kontraktor Wisma Atlet Dituntut 7 Tahun Penjara

Mantan Direktur PT DGI, Dudung Purwadi, adalah terdakwa kasus korupsi proyek rumah sakit di Universitas Udayana dan pembangunan Wisma Atlet Palembang.

Baca Selengkapnya

Angelina Sondakh Beberkan Jatah Komisi Proyek untuk Politikus DPR

30 Agustus 2017

Angelina Sondakh Beberkan Jatah Komisi Proyek untuk Politikus DPR

Angelina Sondakh membeberkan bagaimana budaya bagi-bagi jatah terkait proyek terjadi di DPR.

Baca Selengkapnya

PT DGI Dituding Terima Komitmen Fee, Sandiaga Uno: Naudzubillah

30 Agustus 2017

PT DGI Dituding Terima Komitmen Fee, Sandiaga Uno: Naudzubillah

Sandiaga Uno membantah PT DGI menerima commitment fee terkait dengan sejumlah proyek.

Baca Selengkapnya

Jadi Komisaris, Sandiaga Uno Tak Tahu PT DGI Garap Wisma Atlet

30 Agustus 2017

Jadi Komisaris, Sandiaga Uno Tak Tahu PT DGI Garap Wisma Atlet

Wakil Gubernur DKI terpilih, Sandiaga Uno, tak tahu-menahu mengenai proyek pembangunan Wisma Atlet Palembang dan alat kesehatan RS Universitas Udayana.

Baca Selengkapnya

Kasus Wisma Atlet, Saksi: Nazaruddin Tersohor di Dunia Konstruksi  

23 Agustus 2017

Kasus Wisma Atlet, Saksi: Nazaruddin Tersohor di Dunia Konstruksi  

Nama mantan bendahara umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, kembali disebut-sebut dalam sidang korupsi proyek Wisma Atlet di Sumatera Selatan.

Baca Selengkapnya

Angelina Sondakh: Saya Sudah Jadi Debu di Atas Keset

6 Januari 2016

Angelina Sondakh: Saya Sudah Jadi Debu di Atas Keset

Selama bekerja di Banggar, Angie mengaku hanya mendengar komando dari Nazaruddin.

Baca Selengkapnya

Jadi Saksi, Angelina Sondakh: Saya Ikuti Arahan Nazaruddin  

6 Januari 2016

Jadi Saksi, Angelina Sondakh: Saya Ikuti Arahan Nazaruddin  

Duduk di ujung sebelah kiri, Angie memberikan kesaksian terkait dengan pekerjaannya selama menjadi anggota Badan Anggaran DPR di bawah kepemimpinan Nazaruddin.

Baca Selengkapnya

Heboh Atur Skor Bola, Begini Langkah Kemenpora

19 Juni 2015

Heboh Atur Skor Bola, Begini Langkah Kemenpora

Tim Sembilan pernah bertemu dengan seseorang berinisial BS pada awal Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Alex Noerdin Bungkam Ditanya Fee 2,5 Persen  

20 April 2015

Alex Noerdin Bungkam Ditanya Fee 2,5 Persen  

Alex mengacuhkan pertanyaan wartawan dan memilih langsung naik ke mobil Toyota Innova warna hitam.


Baca Selengkapnya