TEMPO Interaktif, Jakarta - Akhirnya Surya Paloh membuat keputusan politik yang drastis. Setelah 43 tahun bernaung di rindang Beringin, mantan Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar itu mengambil keputusan mengundurkan diri dari Partai Golkar. “Terhitung sejak hari ini,” ujar Sugeng Suparwoto, Wakil Ketua Partai Nasdem, 7 September 2011.
Sugeng menjelaskan keputusan diambil karena faktor ketidaknyamanan Paloh. Sejak aktif dalam kegiatan ormas Nasdem, sejumlah kader Golkar kerap mempertanyakan komitmennya terhadap Golkar. “Beliau dituding melanggar sesuatu,” ujarnya.
Ia membantah jika dikatakan selama ini Paloh dianggap banyak terlibat dalam kegiatan Partai Nasdem. Kalaupun terlihat dalam berbagai aktivitas partai tersebut, kata Sugeng, kehadiran Paloh tidak lebih dalam kapasitanya sebagai Ketua Ormas Nasdem.
Menurut Sugeng, aktivitas seorang kader Golkar dalam sebuah ormas tidaklah secara otomatis menggugurkan status keanggotaannya. “Karena ormas itu berbeda dengan partai,” ujar Sugeng yang juga mantan anggota Partai Golkar itu.
Nama Paloh bukanlah sosok baru dalam lingkaran kader Partai Golkar. Ia dikenal aktif mengelola partai sejak berusia 18 tahun sejak kepemimpinan Amir Murtono. “Beliau sudah 43 tahun mengabdi bersama Golkar,” ucap Sugeng.
Namun keputusan mundur Paloh tidak semata berangkat dari alasan administratif. Menurut Sugeng, alasan yang tidak kalah penting adalah ketidaksesuaian visi dan misi Partai Golkar yang dinilai Paloh sudah tidak lagi sejalan dengan amanat konstitusi dan Pancasila.
“Utamanya yang menyangkut proses demokratisasi dan pengelolaan perekonomian negara. Konsep ini jarang dipertanyakan. Padahal demokrasi yang berjalan saat ini adalah demokrasi liberal yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila,” katanya.
RIKY FERDIANTO
Berita terkait
Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo
10 hari lalu
"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.
Baca SelengkapnyaMomen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?
21 hari lalu
Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029
29 hari lalu
Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi
30 hari lalu
Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar
30 hari lalu
Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.
Baca SelengkapnyaAirlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024
31 hari lalu
Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaDisebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?
34 hari lalu
Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat
40 hari lalu
Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024
40 hari lalu
Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot
46 hari lalu
Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck
Baca Selengkapnya