SBY Risi terhadap Desakan Reshuffle

Reporter

Editor

Jumat, 11 Maret 2011 05:17 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. ANTARA/Widodo S. Jusuf
TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku risi terhadap desakan untuk segera merombak (reshuffle) kabinet. Ia menyatakan kabinet akan dirombak bila ada alasan.

"Saya akan melakukan reshuffle manakala itu sungguh diperlukan, tidak perlu dipaksa-paksa harus minggu ini, minggu depan,” kata Presiden dalam pidato pembuka rapat kabinet di Kantor Presiden kemarin. “Mengharuskan presiden melakukan reshuffle, harus cepat dengan jadwal sendiri, itu sesuatu yang kurang logis," ia menambahkan.

Desakan untuk merombak kabinet bertiup kencang setelah Fraksi Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendukung usulan hak angket mafia pajak dalam Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat, dua pekan lalu. Sikap kedua anggota koalisi partai pendukung pemerintah itu berseberangan dengan sikap Partai Demokrat dan partai koalisi lainnya, yang menolak usulan hak angket.

Wacana perlunya reshuffle--bahkan menendang Golkar dan PKS dari koalisi--juga disuarakan oleh para politikus Demokrat. Analisis soal siapa menteri yang pantas dicopot dan siapa calon penggantinya pun berkembang.

Presiden menyatakan nama-nama menteri yang layak diganti dan nama calon penggantinya itu tidak bersumber darinya. Ia mengaku khawatir beredarnya nama-nama tersebut akan memunculkan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti saat kabinet akan dibentuk. Begitu nama yang diramaikan dan diunggulkan sebagian kalangan tidak dipilih menjadi menteri, datang pesan pendek ke telepon seluler Presiden, “Kenapa permainkan saya, mengapa berbohong,” kata Yudhoyono.

“Saya hanya menginginkan jangan sampai ada apa-apa karena beredarnya nama-nama itu,” ujarnya, “Karena memang saya sungguh tidak tahu. Dan yang jelas, nama-nama itu tidak berasal dari saya."

Politikus Demokrat, Marzuki Alie, membantah anggapan bahwa elite partainya mendikte Presiden soal perlunya reshuffle. Menurut Ketua DPR itu, berbagai suara yang muncul tersebut menunjukkan bahwa Demokrat merupakan partai yang dinamis. "Demokrat menyadari sepenuhnya bahwa masalah kabinet itu kewenangan presiden," kata Marzuki di Jakarta kemarin.

Meski reshuffle belum tentu bakal dilakukan Presiden, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto menyatakan Presiden terus mengevaluasi kinerja para menterinya. Hingga saat ini evaluasi tersebut belum rampung. "Presiden sudah bilang 10 hari ke depan akan evaluasi, kita tunggu saja dalam beberapa hari ke depan," katanya.

Ketua DPP PKS, Nasir Djamil, yakin jatah kursi menteri dari partainya di kabinet tak akan berkurang. "Pernyataan Pak Sudi (Sudi Silalahi, Menteri-Sekretaris Negara) kemarin kan sudah jelas, sekarang ini tak akan ada reshuffle," ujarnya seusai rapat Panitia Kerja Mafia Pajak dan Hukum di gedung DPR kemarin.

EKO ARI | BUNGA MANGGIASIH | FEBRIYAN | AHMAD RAFIQ | DWI WIYANA

Berita terkait

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

3 hari lalu

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

Berikut tanggapan para pengamat politik dan peneliti soal koalisi Prabowo ke depan yang hampir pasti bakal gemuk.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

20 hari lalu

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.

Baca Selengkapnya

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

33 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

5 Oktober 2023

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.

Baca Selengkapnya

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

2 Oktober 2023

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.

Baca Selengkapnya

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

19 September 2023

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

Mr Assaat pernah menjadi acting Presiden RI selama 9 bulan pada 1949-1950. Tanpa kepemimpinannya, Indonesia mungkin saja direbut kembali Belanda.

Baca Selengkapnya