TEMPO Interaktif, Jakarta - Indonesia Police Watch mengapresiasi pengangkatan Komisaris Jenderal Nanan Sukarna sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Menurut Ketua Presidium IPW, Netta S Pane, Nanan sosok yang tepat untuk membenahi masalah internal Polri. "Nanan memiliki catatan yang cukup bagus," ujarnya saat dihubungi Tempo, Senin (28/2).
Menurut Netta, tugas Nanan sebagai pendamping Jenderal Timur Pradopo adalah membenahi sejumlah permasalahan internal yang dialami Polri. "Selama ini, Polri kan tersandera kasus-kasus anggotanya yang terlibat Rekening Gendut, Gayus, dan sebagainya," ujar Netta.
Menurut Netta, sosok Nanan yang merupakan salah satu angkatan paling senior di Mabes Polri saat ini akan mampu melepaskan Polri dari sandera tersebut.
Netta mengatakan, Nanan memiliki catatan yang cukup baik ketika menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Barat. "Saat itu dia mewajibkan semua anggota Polda Kalimantan Barat untuk menggunakan pin bertuliskan 'bebas KKN'," ujarnya.
Namun, ia tidak membantah bahwa Nanan juga memiliki catatan buruk ketika menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara. "Ini juga kesempatan bagi Nanan untuk membuktikan diri dan menghapus catatan hitam pribadinya," tutur Netta.
Soal kasus rekening Gendut, Gayus dan sebagainya yang muncul saat Nanan menjabat sebagai Inspektorat Pengawasan Umum, Netta menilai hal ini dikarenakan saat itu Nanan tak memiliki kewenangan yang cukup kuat. "Kalau sekarang dia punya wewenang sebagai Ketua Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) yang memegang penuh soal penempatan personel," ujarnya.
FEBRIYAN