TEMPO Interaktif, Jakarta::Bagus sekali, kata cendekiawan Nurcholish Madjid ketika ditanya para wartawan tentang adanya usulan untuk debat calon presiden. Pernyataan ini dikeluarkannya usai menjadi pembicara dalam konferensi pers tentang anti perang di Hotel Sahid Jaya, Kamis (13/2). Beberapa waktu lalu, kalangan politisi meminta diterapkannya sistem debat langsung menjelang diadakannya pemilihan presiden RI, usai terselenggaranya pemilu pada tahun 2004. Sistem ini mengikuti pelaksanaan pemilihan presiden secara langsung yang rencananya akan diterapkan pada tahun yang sama. Menurut Cak Nur, demikian panggilan akrabnya, debat presiden ini merupakan pendidikan yang baik bagi calon presiden. Sehingga masyarakat dapat menilai siapa presiden yang mereka pilih. Bukan membeli kucing dalam karung, katanya menegaskan. Mengenai mekanisme yang tepat untuk dijalankan, Cak Nur mengambil contoh sistem debat presiden di Amerika serikat (AS). Pada masing-masing calon presiden diajukan pertanyaan yang sama dari para wartawan senior. Sehingga timbul dialog dua arah. Jadi bukan debat seperti yang selama ini dipikirkan, katanya. Cak Nur menilai, debat capres itu baik dilakukan di Indonesia walaupun kultur masyarakatnya masih belum bisa menerima sistem sedemikian rupa. Justru harus diterobos dengan dilaksanakannya hal itu, kata Rektor Universitas Paramadina ini. Menurutnya, salah satu cara untuk mencairkan kultur tersebut harus diratakan dengan orang lain. (D.A Candraningrum - Tempo News Room)
Berita terkait
Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar
37 detik lalu
Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar
Australia meningkatkan jumlah minimum tabungan untuk visa pelajar sebagai upaya menekan angka migrasi yang tinggi.