Kesulitan Dana, Komisi Penanggulangan AIDS Pamekasan Bubar  

Reporter

Editor

Selasa, 6 April 2010 08:35 WIB

TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO Interaktif, Pamekasan - Komisi Penanggulangan AIDS di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, akhirnya membubarkan diri per 1 April 2010 karena kesulitan dana untuk membiayai seluruh program dan kegiatannya.

"Secara organisasi tetap ada, tapi aktifitas bubar total," kata Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Pamekasan Ahmat Sodik, Selasa (6/4).

Perihal pembubaran KPA karena kesulitan dana tersebut, kata dia, sudah disampaikan kepada kepala daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Komisi Penanggulangan AIDS Jakarta. Namun tanggapannya ketiga institusi tersebut dingin. "Ada atau tidak ada, KPA seolah tidak penting," katanya.

Sejak dibentuk pada 2008, biaya operasional dan kegiatan KPA Pamekasan memang tidak pernah tersentuh dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pamekasan.

Menurut Sodik, dalam dua tahun terakhir, kegiatan penanggulangan HIV/AIDS yang dilakukan murni bergantung dana stimulan dari lembaga Indonesia Partnership Fun sebesar Rp 5 juta per bulan.

Berdasarkan kontrak bantuan, kata dia, donor dana HIV/AIDS dari IPF berakhir Maret lalu dan lembaga itu tidak lagi memperpanjang kontrak bantuan. Inilah yang menyebabkan KPA Pamekasan memilih bubar dan vakum. "kalau bantuan IPF lanjut, kami tetap akan bekerja," ujarnya.

Sodik tidak menyalahkan IPF karena memang bantuan dana hanya bersifat stimulan. Ia justru kecewa dengan sikap pemerintah daerah Pamekasan yang kurang perhatian terhadap penderita HIV/AIDS di Pamekasan.

Sebab dalam Keppres Nomor 75, pemerintah daerah diwajibkan mengalokasikan dana untuk pencegahan penyakit yang mematikan itu. "Kami sudah pernah ajukan bantuan ke APBD, tapi dicoret karena tidak penderita AIDS di pamekasan, padahal sudah ada enam orang positif AIDS," terangnya.

Sodik mengaku pasrah dengan kondisi KPA saat ini. Berbagai upaya untuk bisa mendapat bantuan dana telah dilakukan namun gagal. Dewan Pamekasan yang diharapkan sikap politik agar bisa mendesak pemerintah mengalokasikan dana untuk penanggulangan HIV AIDS juga menanggapi dingin pembubaran KPA setempat. "Sekarang kita pasrah saja menunggu hati mereka terketuk," ungkapnya.

Menanggapi pembubaran KPA, Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan Hendro Santoso mengaku tidak bisa berbuat banyak karena KPA tidak termasuk bagian Dinas Kesehatan sehingga tidak bisa berbagi anggaran. "KPA dan Dinkes hanya mitra," katanya.

Agar tidak dianggap menganaktirikan KPA, Hendro mempersilakan KPA mengajukan dana ke pemerintah daerah. Ia mengakui dinas kesehatan sendiri tidak bertugas mengobati penderita HIV/AIDS karena memang tidak alokasikan untuk itu. "Kami hanya bertugas mencegah dan mendeteksi penderita HIV sesuai anggaran yang ada," katanya.

MUSTHOFA BISRI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

10 Desember 2023

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

Orang dengan HIV diharapkan tidak menutup status kesehatannya. Tenaga kesehatan dan komunitas bisa mendampingi mereka demi kualitas hidup yang baik.

Baca Selengkapnya

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

23 November 2023

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

Satu pasien cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) dalam kondisi kritis meninggal di RSCM. Punya riwayat penyakit HIV.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

19 November 2023

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

Buah matoa banyak terdapat di Papua. Buah itu masih satu keluarga dengan kelengkeng dan rambutan.

Baca Selengkapnya

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

8 Maret 2023

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

AJI Indonesia mendesak media mematuhi kode etik jurnalistik dalam memberitakan kekasih tersangka kasus penganiayaan, Mario Dandy Satriyo.

Baca Selengkapnya

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

2 Desember 2022

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

Di Indonesia, hanya 25% dari anak-anak yang hidup dengan HIV menjalani pengobatan ARV yang menyelamatkan jiwa. UNAIDS Indonesia, Jaringan Indonesia Positif, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Lentera Anak Pelangi, dan Yayasan Pelita Ilmu menginisiasi aliansi baru untuk memperbaiki salah satu masalah yang paling mencolok dalam respon penanggulangan AIDS.

Baca Selengkapnya

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

18 November 2022

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

Drama musikal Rent berkisah tentang sekelompok seniman muda yang bertahan hidup dari kondisi kemiskinan dan bayang-bayang penyakit HIV/AIDS.

Baca Selengkapnya

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

25 September 2022

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

Merawat anak dengan HIV / AIDS menjadi tantangan besar bagi orang tua.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

30 Agustus 2022

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

Berdasarkan pola penyebarannya, mayoritas kasus HIV di Kota Bandung pada kalangan heteroseksual, kemudian pengguna narkoba dengan cara suntik.

Baca Selengkapnya

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

1 Desember 2021

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

Dunia akan memasuki tahun ketiga pandemi Covid 19, demikian juga epidemi HIV/AIDS akan memasuki dekade kelima.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

7 September 2021

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

Meningkatnya angka kasus penderita HIV / AIDS di Merauke, Januari-Juni 2021 terdapat 53 kasus baru yang muncul, setengah dari akumulatif tahun 2020.

Baca Selengkapnya