Tak Terawat, Empat Balita Pengidap HIV-AIDS di Jember Meninggal  

Reporter

Editor

Jumat, 26 Maret 2010 11:50 WIB

TEMPO Interaktif, Jember - Sedikitnya empat anak dan bayi usia bawah lima tahun (balita) pengidap HIV yang dirawat klinik VCT RSD Soebandi Jember, Jawa Timur meninggal dunia sejak awal 2009 hingga Maret 2010.

Para balita tersebut meninggal karena terserang infeksi opportunistik yang menyebabkan mereka jatuh pada gizi buruk. "Mereka tidak terawat dengan baik oleh keluarganya," kata Koordinator Konselor Klinik Voluntary Councelling and Testing (VCT) Rumah Sakit Daerah dr Soebandi Jember, Justina Evi Tyaswati, Jumat (26/3) pagi.

Balita malang itu mendapatkan 'warisan' virus mematikan tersebut dari orang tuanya, yang kebanyakan, telah meninggal dunia lebih dahulu. Sebagian besar dari balita tersebut dirawat oleh anggota keluarga lain yang kurang memiliki pemahaman dan kesadaran pentingnya konsistensi pemberian obat ARV pada balita yang mereka rawat.

Padahal, kata Evi, balita yang menderita HIV memang membutuhkan penanganan ekstra dibandingkan orang dewasa yang menderita HIV. "Tanpa HIV pun, kondisi kekebalan tubuh balita masih belum stabil, apalagi ditambahi HIV yang menggerogoti kekebalan tubuh," kata Evi.

Menurut Evi, tingkat absorbsi ARV para balita tersebut rendah. Seringkali, kata dia, obat yang diberikan untuk satu bulan, masih tersisa hingga bulan berikutnya. Padahal, konsumsi ARV tidak boleh telat, jika tidak virus menjadi resisten sehingga tetap bisa bereplikasi dan menyerang kekebalan tubuh. Akibatnya, infeksi opportunistik, atau penyakit yang mencuri kesempatan saat kekebalan tubuh melemah, seperti TBC dan jamur, menyerang.

Evi menepis anggapan lama yang mengatakan bahwa balita pengidap HIV tidak bisa bertahan melewati usia 5 tahun. "Sulit memang, tapi bukan tidak mungkin," katanya. Dia mencontohkan salah satu anak yang dirawat tim RSD dr Soebandi sejak balita kini sudah berusia 7 tahun dan kondisinya sangat baik.

Sejak klinik VCT berdiri tahun 2006 hingga Maret 2010 tercatat jumlah pasien balita yang terinfeksi HIV/AIDS sebanyak 11 anak, empat diantaranya telah meninggal dunia.

Klinik VCT, lanjut Evi, kini terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan tujuh balita yang mengidap HIV/AIDS supaya daya tahan tubuhnya stabil dan bisa bertahan hidup lebih lama.

MAHBUB DJUNAIDY

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

1 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

6 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

9 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

11 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

15 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

15 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

25 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

42 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

43 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

7 Maret 2024

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya