TEMPO Interaktif, SINGARAJA:Pengalima Komando Daerah Militer (Kodam) IX/Udayana Mayor Jendral (Mayjen) TNI Hotmangaradja Pandjaitan menegaskan, keamanan di perbatasan RI dan Timor Leste kini makin kondusif. Karena itu, pihaknya belum merasa perlu mengirim tentara tambahan ke daerah perbatasan. Apalagi mengirim pasukan khusus setingkat Riader.Penegasan tersebut disampaikan Mayjen H. Pandjaitan ketika meninjau gelar pasukan Batalyon Infantari 900/Raider di Singaraja, Bali, Jumat (18/7).Menjawab pertanyaan soal penanganan di perbatasan setelah ada penandatanganan untuk menyudahi masalah hukum dan pelanggaran HAM berat di Timor Leste, Kodam IX/Udayana menunggu petunjuk dari Markas Besar TNI di Jakarta.Sebagaimana diketahui, setelah Komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP) menyelesaikan tugasnya, kedua kepala pemerintahan menandatangani penutupan masalah hukum dan pelanggaran HAM berat yang terjadi menjelang dan paska referendum.Salah satu rekomendasinya adalah pembentukan zone damai. Di zone damai tersebut, warga dari kedua boleh bertemu sama lain. Nanum, ia mengatakan penjagaan di perbatasan oleh TNI selalu dilakukan sepanjang tahun.Jika keadaan kondusif, katanya, maka penjagaan cukup dengan menempatkan personel reguler yang telah terjadwal. Manakala terjadi ketegangan atau masalah-masalah khusus muncul, barulah pasukan tambahan dikirimkan ke sana.Kodam IX/Udayana setiap saat siap mengirm pasukan tambahan jika diperlukan. Tapi, saat ini keamanan di sana kondusif, jelas Pangdam kepada para wartawan.Pembentukan zone damai adalah suatu tuntutan realitas di lapangan. Sebab, ujar Pangdam lebih jauh, warga di kedua negara tersebut memiliki hubungan persaudaraan satu sama lain. Menurutnya, wajar bila di antara mereka ada keinginan untuk saling menjenguk. Melalui pembentukan zone damai, masalah penyelundupan di perbatasan kedua negara juga diharapkan semakin berkurang. Made Mustika