TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi enggan berkomentar banyak saat ditanya ihwal tindak lanjut penanganan kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.
Setelah meluncurkan program vokasi di kawasan industri Cikarang, Jumat, 28 Juli 2017, Presiden Jokowi terlihat menahan jawaban terhadap pertanyaan yang dilontarkan awak media. "Nanti. Saya minta masukan dulu ke Kapolri," kata Jokowi.
Baca: 105 Hari Pelaku Tak Terungkap, Novel Baswedan: Kami Tidak Gentar
Kepala Negara tak menjawab saat ditanya apakah akan membentuk tim pencari fakta independen untuk mengungkap sosok penyerang Novel. Presiden hanya tersenyum membalas pertanyaan media.
Wadah pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta polisi segera menemukan pelaku penyiraman air keras ke wajah Novel. Pekan ini kasus Novel sudah memasuki 108 hari dan belum ada titik terang.
Simak: Novel Baswedan Dilaporkan ke Polisi, KPK Yakin Polisi Profesional
Pengurus wadah pegawai KPK, Yadyn, di gedung KPK, beberapa waktu lalu meminta dibentuk tim pencari fakta atau melaporkan kejadian penyerangan terhadap Novel Baswedan sebagai tindak kejahatan luar biasa.
Novel Baswedan diserang orang tak dikenal pada 11 April 2017 sepulang salat Subuh di masjid dekat rumahnya. Hingga kini, kondisi kedua mata Novel yang terkena air keras belum sembuh.
Lihat: Soal Jenderal Polisi dalam Kasus Novel Baswedan, Ini Kata Kapolri
Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan lembaganya memiliki agenda yang belum sempat dijalani dengan Kepolisian RI. Agenda itu adalah memeriksa Novel di Singapura. "Saya akan dampingi, tapi belum ada jadwal yang pasti," katanya.
ADITYA BUDIMAN | MAYA AYU PUSPITASARI