TEMPO.CO, MEDAN - -Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Inspektur Jenderal Rycko Amelza Dahniel mengatakan rencana penyerangan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sumatera Utara ternyata sudah dirancang sepekan terakhir. Para pelaku, menurut Rycko, adalah kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). "Penyerangan sudah direncanakan seminggu belakangan ini." ujar Rycko, Minggu malam, 25 Juni 2017.
Polisi menangkap lima orang diduga pelaku dari berbagai tempat di Medan. Diduga kelimanya terkait dengan jaringan pelaku teror yang menewaskan satu anggota Mapolda Sumatera Utara Ajun Inspektur Satu Martua Sigalingging. Kelimanya memiliki peran membantu proses penyerangan pos jaga Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara.
SIMAK: Sebelum Ditikam Teroris, Aiptu Martua Sigalingging Mengeluh Sakit
Namun Rycko belum menjelaskan identitas kelima orang yang diamankan tersebut. Rycko hanya mengatakan kelima orang tersebut bagian dari jaringan JAD. Selain itu, kelimanya memiliki peran masing-masing membantu proses perencanaan, memperbanyak dokumen-dokumen propaganda, membantu memperbanyak dokumen video kelompok teror Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), serta membantu memperbanyak pencetakan buku-buku serangan bunuh diri.
SIMAK: Teror di Polda Sumut, Aiptu Martua Sedang Sakit Saat Diserang
Ajun Inspektur Satu Martua Sigalingging tewas ditikam dua orang yang diduga kelompok teroris saat tugas piket jaga pos III Polda Sumatera Utara bersama rekannya, Brigadir E Ginting. Salah satu pelaku bernama Syawaluddin Pakpahan ditembak anggota Brigade Mobil (Brimob) setelah mendengar Brigdir E Ginting berteriak minta tolong. Adapun satu teroris berinisial AR tewas ditembak.
SAHAT SIMATUPANG