TEMPO.CO, Jakarta - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) siap membantu kepolisian terkait dengan ledakan yang diduga berasal dari bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, dengan CCTV di halte Transjakarta.
Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono menyatakan pihaknya akan membantu kepolisian untuk mengetahui kronologi peristiwa tersebut lewat CCTV yang berada di halte Transjakarta. (Baca: Kondisi Terkini Lokasi Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu)
Budi mengatakan petugas dan pelanggan Transjakarta sudah dievakuasi dari lokasi kejadian. "Tidak ada korban, baik petugas maupun pelanggan Transjakarta," ucapnya melalui siaran pers di Jakarta, Rabu malam, 24 Mei 2017.
Ledakan itu menyebabkan kerusakan pada halte Transjakarta. "Kaca untuk penurunan pelanggan pada koridor 7 pecah," ujarnya. Untuk sementara, halte tersebut tidak beroperasi. Pelayanan akan kembali normal menunggu dari kepolisian. Transjakarta juga menyatakan keprihatinan atas peristiwa itu karena mengurangi pelayanan kepada pelanggan.
Transjakarta mengimbau pelanggan untuk melakukan kontrol bersama agar melaporkan setiap tindakan ataupun sikap yang mencurigakan kepada petugas Transjakarta dan petugas keamanan. (Baca: Besuk Korban Bom, Teten Masduki: Kita Tak Boleh Takut)
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian RI Inspektur Jenderal Setyo Wasisto memberikan perkembangan terbaru hasil olah tempat kejadian perkara bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu, 23 Mei 2017. Menurut dia, ada dua pelaku yang terlibat dalam dua ledakan tersebut.
"Perkembangan olah TKP pada pukul 00.55 WIB (Kamis), hasil olah TKP rekan-rekan di lapangan, pelaku dinyatakan berjumlah dua orang," kata Setyo di lokasi, Kamis dinihari, 25 Mei 2017. Polisi pun masih mengumpulkan keterangan dari saksi di lokasi, sehingga belum bisa menjelaskan kronologi bom bunuh diri tersebut. (Baca: Bom Kampung Melayu, 4 Korban Dirawat di RS Premier Jatinegara)
Kepolisian menduga insiden bom bunuh diri itu terkait dengan beberapa serangan serupa yang terjadi di negara lain. "Ini adalah serangan global, kaitannya dengan kelompok yang menyerang di beberapa tempat," ujar Setyo.
Dia pun mengingatkan sejumlah kejadian di dunia yang terjadi sepekan terakhir. "Rekan tahu bahwa ada kejadian global, ada ledakan di Manchester (Inggris) pada show Ariana Grande, lalu di negara tetangga, Filipina, di Marawi," tutur Setyo.
Dia belum bisa memastikan motif serangan di Kampung Melayu itu. Kejadian tersebut, menurut Setyo, memicu peningkatan kewaspadaan di Indonesia. "Karena itu, kami sudah siap-siap (terhadap serangan), tapi kami tak tahu tempatnya di mana dan kapan," katanya. (Baca: Bom Bunuh Diri Kampung Melayu, Serpihannya Mirip Bom Panci)
ANTARA | YOHANES PASKALIS