TEMPO.CO, Ternate - Aktivitas Gunung Dukono, Halmahera Utara, Maluku Utara meningkat. Pada Kamis 18 Mei 2017, Dukono mengeluarkan 30 kali letusan dengan menyemburkan abu vulkanik setinggi 200-700 meter.
Iwan Amat, pengamat Gunung Dukono mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan secara visual, gunung itu selalu mengeluarkan asap berwarna putih kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke Selatan. Aktivitas kegempaan tercatat terjadi sedikitnya 30 kali letusan dengan amplitudo 5-8 milimeter dengan durasi 15.54 sampai dengan 29.94 detik. Terjadi pula 1 kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 8 milimeter.
“Sampai saat ini gempa tremor menerus masih terekam dengan amplitudo 0.5-15 milimeter. Dan cuaca terpantau cerah dan berawan, dengan arah angin bertiup ke Selatan. Karena itu status gunung masih kami tetapkan pada Level II Waspada,”kata Iwan kepada TEMPO Kamis 18 Mei 2017.
Baca: Gunung Dukono Keluarkan Abu Warga Diminta Siapkan Masker
Karena aktivitas gunung Dukono meningkat, pengunjung dan wisatawan dilarang mendaki dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 2 kilometer. Masyarakat juga diminta waspada dan selalu menyediakan masker dan penutup hidung untuk menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.
“Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik masih terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, maka peringatan itu belum kami cabut,” ujar Iwan.
Muhlis Tapi-Tapi, Waki Bupati Halmahera Utara mengungkapkan, untuk mengantisipasi ancaman Gunung Dukono, Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara telah membentuk tim siaga bencana. Pihaknya bahkan sudah memerintahkan badan penangulangan bencana untuk menyiapkan kebutuhan dalam menghadapi bencana.
Baca: Gunung Dukono Lontarkan Abu Vulkanis 500 Meter
“Langkah antisipasi sudah kami lakukan, meski demikian kami berharap tidak terjadi bencana,”kata Muhlis.
Gunung Dukono merupakan satu di antara tiga gunung api yang ada di daratan Pulau Halmahera. Setidaknya ada 23 ribu penduduk di empat kecamatan yang hidup di lereng Gunung Dokuno. Pada November 2016, aktivitas Dukono sempat menyebabkan Bandara Gamarmalamo Galela ditutup.
BUDHY NURGIANTO