TEMPO.CO, Ternate – Gunung api Dukono di Halmahera Utara, Maluku Utara, Minggu, 15 Januari 2017, pukul 07.24 WIT, kembali mengeluarkan abu vulkanis setinggi 500 meter. Abu tersebut mengarah ke timur.
Menurut Iwan Amat, Kepala Pos Pemantauan Gunung Dukono, aktivitas Gunung Dukono saat ini terpantau selalu terjadi gempa tremor menerus dengan amplitudo 1–14 milimeter. “Tapi statusnya masih tetap waspada level II. Masyarakat juga masih belum diizinkan mendekati puncak gunung hingga radius 2 kilometer,”’ kata Iwan yang dihubungi Tempo, Ahad.
Baca juga:
Dukono Keluarkan Abu Vulkanis, Warga Diminta Siaga Masker
Iwan mengatakan, secara visual, puncak gunung terpantau jelas dengan ketebalan kabut skala 0-II, hingga 0-III. Cuaca di puncak gunung terlihat cerah dan sekali mendung serta hujan. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 25-29 derajat Celsius dan kelembapan udara 82–91 persen.
”Jadi, masyarakat diminta tak perlu panik dan tetap beraktivitas seperti biasa. Hanya, kami mengimbau tetap menyiapkan masker dan penutup mulut,” ujar Iwan.
Imran Amin, warga Tobelo, mengatakan hujan abu vulkanis Gunung Dukono setidaknya mengenai desa di sebelah timur gunung, seperti Desa Papilo dan desa di Kecamatan Tobelo Timur. “Saya saja di dalam Kota Tobelo masih memakai masker,” katanya.
Gunung Dukono merupakan satu di antara tiga gunung api yang ada di daratan Pulau Halmahera. Setidaknya ada 23 ribu penduduk di empat kecamatan yang hidup di lereng Gunung Dokuno. Dan, pada November 2016, aktivitas Dukono sempat menyebabkan Bandara Gamarmalamo Galela ditutup.
BUDHY NURGIANTO