TEMPO.CO, Jakarta -Ismail Yusanto, Sekretaris Umum Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan wartawan Majalah Tempo. Mulai dari tanggapannya mengenai rencana pembubaran HTI oleh pemerintah, anti-Pancasila, gagasan Khilafah Islamiyah hingga cita-cita mewujudkan pemerintahan Islam.
“NKRI bukan negara Islam. Kalau bukan Islam, akan diubah menjadi Islam. Itu ajaran HTI. Kami punya cita-cita mewujudkan pemerintahan Islam. Seperti kaum LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) yang mengangankan Indonesia melegalkan mereka,” kata dia.
Baca juga:
HTI Bakal Dibubarkan, Istana: Ada Pembiaran Terlalu Lama
Menurut Ismail, tugas HTI menyebarkan gagasan khilafah. “Kalau kemudian ditolak, ya, selesai tugas HTI. Kami hanya organisasi gagasan. Belum ada aksi, bahkan tidak punya kursi di Dewan. Makanya, ada yang bilang “HTI itu cuma mimpi”. Kalau mimpi, kenapa ditakuti dan mau dibubarkan?” ujarnya.
Baca pula:
Apa Hubungan Hizbut Tahrir dan IPB Saat Ormas HTI Lahir?
Ismail Yusanto menunjukkan anggaran dasar dan organisasi HTI. ““Ini anggaran dasar dan rumah tangga kami. Lihat ada Pancasilanya,” kata dia kepada Tempo, Rabu pekan lalu. Menurutnya, HTI bernaung di bawah Undang-Undang Organisasi Kemasyarakatan. Dalam penjelasan undang-undang itu, ormas bertentangan dengan Pancasila jika menganut paham ateisme, Leninisme, dan Marxisme. “Tak ada kriteria Islam,” katanya.
Mengenai rencana pembubaran HTI, Ismail Yusanto kemudian mengatakan, “Kami akan mengkaji alasan pemerintah. Dua puluh tahun lebih kami berdiri, aman-aman saja”.
Wawancara lebih lengkap dengan Sekretaris Umum HTI, Ismail Yusanto dapat dibaca di Majalah Tempo edisi 15-21 Mei 2017.
ANTON APRIANTO I ANTON SEPTIAN I SYAILENDRA PERSADA
Video Terkait: Ogah Dibubarkan Pemerintah, HTI Siapkan Seribu Advokat