TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepolisian Daerah Riau terus memburu ratusan narapidana kabur dari Rumah Tahanan Kelas II-B Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Jumat pekan lalu, 5 Mei 2017. Sebanyak 319 napi berhasil ditangkap kembali, sedangkan 129 napi lainnya masih buron. Penyebab kesulitan dalam mengejar napi lantaran belum menerima data lengkap dari Kantor Wilayah Hukum dan HAM Riau.
"Pelarian para napi sudah terpantau sampai ke luar daerah," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Riau Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo, Jumat, 12 Mei 2017.
Baca : Soal Napi Kabur dari Rutan, Menteri Yasonna Marahi Para Kepala Kanwil
Meski demikian, narapidana yang berhasil kabur hingga ke luar provinsi juga berhasil ditangkap berkat kerja sama antar kepolisian daerah di provinsi tetangga. Satu narapidana berhasil ditangkap Polda Sumatera Barat di Pariaman. "Napi yang tertangkap di Sumatera Barat segera dipulagkan ke Rutan Sialang Bungkuk," ucapnya.
Soal kekurangan data, polisi terpaksa membongkar kembali file lama yang diperoleh dari penyidik jajaran Polda Riau yang pernah menangani kasus kejahatan yang dilakukan para napi.
"Ahamdulillah, identitas napi sudah termaping, ada beberapa nama yang sudah bisa dimunculkan fotonya," ujarnya.
Guntur berharap peran serta masyarakat dalam memberikan informasi kepada polisi jika menemukan adanya gerak mencurigakan di lingkungan sekitarnya. "Data napi selalu kami perbarui dan telah melakukan penyebaran foto," ucapnya.
Simak juga : Insiden Napi Kabur, Menteri Yasonna: Ada yang Bobrok di Sistem
Memasuki hari ketujuh peristiwa ratusan napi kabur ini, Kepolisian Daerah Riau terus meningkatkan koordinasi dengan Polda untuk memperketat jalur perbatasan, baik itu jalur darat, air maupun udara.
"Polda-Polda di provinsi tetangga turut membantu kegiatan penyekatan dan pemeriksaan kendaraan yang melintas di jalur perbatasan," tukasnya.
Sebanyak 448 tahanan kabur dari Rutan Kelas II-B Pekanbaru yang berada di Jalan Sialang Bungkuk Nomor 2, Tenayan Raya, Pekanbaru, dengan cara mendobrak salah satu pintu hingga terbuka.
Para napi mengamuk diduga karena kekecewaan atas pelayanan rutan yang marak terjadinya praktek pungli. Para napi mengaku kerap dipersulit dalam pengurusan cuti bersyarat. Belum lagi suasana Rutan tidak kondusif lantaran melebihi kapasitas. Rutan yang seharusnya diisi untuk 369 orang justru dihuni lebih dari 1.800 tahanan.
RIYAN NOFITRA
Video Terkait: 122 Napi yang Kabur Dari Rutan Pekanbaru Masih Buron