Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hizbut Tahrir Indonesia, al-Bagdzadi hingga Bom Bali

image-gnews
Massa dari Hizbut Tahrir Indonesia menggelar unjuk rasa di Bandung, Jawa Barat, 11 Juli 2014. Mereka mengutuk serangan militer Israel ke Gaza, Palestina, dan menyerukan mobilisasi aksi dengan berbagai tindakan terkait invasi ke Gaza. TEMPO/Prima Mulia
Massa dari Hizbut Tahrir Indonesia menggelar unjuk rasa di Bandung, Jawa Barat, 11 Juli 2014. Mereka mengutuk serangan militer Israel ke Gaza, Palestina, dan menyerukan mobilisasi aksi dengan berbagai tindakan terkait invasi ke Gaza. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI mulai berkembang di Indonesia sejak 1980-an. Awalnya Hizbut Tahrir diperkenalkan di Indonesia oleh Ustad Abdurrahman al-Bagdzadi, warga Australia. Sang Ustad awalnya menjadi kader Hizbut Tahrir di Libanon. Peran perkembangan Hizbut Tahrir di Indonesia waktu itu juga oleh mahasiswa Indonesia yang kembali dari Timur Tengah.

Tujuan pendirian HTI, menurut bekas juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia, Ismail Yusanto kepada Tempo 2002 silam menjelaskan organisasinya mengajak umat Islam kembali hidup secara Islami dalam Darul Islam dan masyarakat Islam. Impiannya adalah sebuah masyarakat yang diatur dengan syariat Islam dan dipimpin oleh seorang khalifah.

Baca juga:

Pemerintah Bubarkan HTI, Wiranto: Aktivitasnya Mengancam NKRI

Tahap awal perkembangan Hizbut Tahrir Indonesia melakukan dua langkah untuk membangun fondasi. Pertama kampanye menegakkan syariat Islam. Kampanye itu dilakukan melalui pemasangan poster, spanduk dan pertemuan-pertemuan.

"Apa yang kami lakukan baru tahap awal," ujar Ismail. Toh, hasilnya sudah lumayan. Organisasi ini mampu menerobos barikade tabu politis dalam membicarakan syariat Islam di Indonesia.

Langkah selanjutnya yang ditempuh adalah pengembangan gagasan Hizbut Tahrir. Caranya melalui pemberian informasi cara mengelola sebuah negara berdasarkan syariat Islam. Antara lain tata cara pemilihan pemimpin (khalifah), hukum, dan sistem perekonomian yang Islami.

Baca pula:

BREAKING NEWS, Wiranto: Pemerintah Akan Bubarkan HTI

Kampus yang banyak menjadi tempat berkembangnya Hizbut Tahrir antara lain Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, dan perguruan tinggi lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kelompok yang lahir pada tahun 1953 di Yerusalem itu tercatat pernah mengadakan acara yang dihadiri tokoh-tokoh nasional. Pada 12 Agustus 2007 Hizbut Tahrir berhasil menggelar Konferensi Khilafah Internasional di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Acara itu mengusung tema "Saatnya Khilafah Memimpin Dunia".

Muhammad Ismail Yusanto, juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia waktu itu mengatakan organisasinya menolak demokrasi tapi setuju terhadap pluralisme. Sebab, kata dia, demokrasi berprinsip kedaulatan di tangan rakyat. "Kami percaya kedaulatan milik Allah," katanya.

Ismail mengakui organisasinya merupakan sebuah partai politik. "Tapi, untuk dikatakan partai yang ikut pemilu belum, mungkin suatu saat nanti, tidak dalam waktu dekat," ujarnya.

Acara itu dihadiri sejumlah tokoh Islam, di antaranya Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin, dai kondang Abdullah Gymnastiar, Kiai Tohlon Abdul Rauf dari Majelis Ulama Indonesia Sumatera Selatan, Tuan Guru Turmudzi dari Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat, serta ribuan aktivis Hizbut Tahrir.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pernah memasukan Hizbut Tahrir termasuk dari delapan organisasi masyarakat yang anggotanya dipengaruhi paham Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS). Organisasi tersebut adalah Jamaah Ansharut Tauhid, Mujahidin Indonesia Timur, Mujahidin Indonesia Barat, Bima Group, NII Banten, Laskar Jundullah, Tauhid Wal Jihad, dan Al-Muhajirun. Kelompok Al-Muhajirun ini, merupakan fraksi radikal Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

"Mereka jaringan radikal lama yang terpecah-pecah pasca-operasi bom Bali," kata Penasihat Kepala Polri, Tito Karnavian, saat itu. "Al-Muhajirun itu fraksi radikal dari HTI," kata mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara, As'ad Ali 21 Maret 2015.

Evan/PDAT Sumber Diolah Tempo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Indonesia Targetkan HTI 11,2 Juta Ha pada 2030, KLHK Siapkan Standar Pengurangan Emisinya

12 Agustus 2024

Sejumlah alat berat dan perahu pengangkut memanen hasil produksi kayu Hutan Tanaman Industri di area penyangga cagar biosfer Giam Siak Kecil - Bukit Batu, Propinsi Riau, 25 Oktober 2016. Tim operasi gabungan juga memusnahkan barang bukti sebanyak 230 M3 kayu olahan. TEMPO/Imam Sukamto
Indonesia Targetkan HTI 11,2 Juta Ha pada 2030, KLHK Siapkan Standar Pengurangan Emisinya

KLHK sedang menyiapkan standar penghitungan pengurangan emisi dari Hutan Tanaman Industri (HTI) sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim.


Perusahaan HTI PT Mayawana Persada Diduga Sebabkan Deforestasi Besar di Ketapang, Kalimantan Barat

1 Juni 2024

Lokasi konsesi Mayawana di Kabupaten Ketapang. Dok: Depati Project - SIEJ
Perusahaan HTI PT Mayawana Persada Diduga Sebabkan Deforestasi Besar di Ketapang, Kalimantan Barat

Sebuah perusahaan hutan tanaman industri diduga menjadi penyebab deforestasi di Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara, Kalimantan Barat


Enam Orang Aksi Depan Mabes Polri Minta Listyo Sigit Evaluasi Dirintelkam Polda Metro Jaya dan Kasat Intel Polres Jaktim soal Izin Metamorfoshow di TMII

8 Maret 2024

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan agenda rapat pimpinan Polri 2024 di The Tribata Darmawangsa, Jakarta Selatan pada Kamis, 29 Februari 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Enam Orang Aksi Depan Mabes Polri Minta Listyo Sigit Evaluasi Dirintelkam Polda Metro Jaya dan Kasat Intel Polres Jaktim soal Izin Metamorfoshow di TMII

Enam orang itu meminta Kapolri usut izin acara Metamorfoshow di TMII yang diduga bagian dari HTI.


Diduga Acara Eks HTI, Polisi Periksa Penyelenggara dan Manajemen TMII

23 Februari 2024

Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Nicolas Ary Lilipaly ditemui di Polres Metro Jakarta Timur, Rabu, 7 Februari 2024. Tempo/Novali Panji
Diduga Acara Eks HTI, Polisi Periksa Penyelenggara dan Manajemen TMII

Nicolas menjelaskan penyelenggara acara itu telah meminta izin keramaian kepada Polsek Cipayung terkait kegiatan peringatan Isra Miraj di TMII.


Peringati 1 Abad Kelahiran, NU Tegaskan Sikap Ideologi, Tolak Negara Khilafah

8 Februari 2023

Warga mengikuti pengajian dalam rangkaian Resepsi Puncak Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) di parkir timur Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa 7 Februari 2023. Pengajian yang merupakan rangkaian Resepsi Puncak Satu Abad NU tersebut mengusung tema
Peringati 1 Abad Kelahiran, NU Tegaskan Sikap Ideologi, Tolak Negara Khilafah

Sekali lagi NU menyatakan menolak tegas ideologi negara khilafah. Sikap ideologi NU ini merupakan hasil dari Muktamar Internasional Fikih Peradaban.


Siti Elina, Perempuan Penerobos Istana Tak Kooperatif Saat Diperiksa Densus 88

28 Oktober 2022

Barang bukti perempuan yang mencoba menerobos Istana Negara, ditampilkan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, 26 Oktober 2022. Sejumlah barang bukti itu disita polisi dari rumah Siti Elina di kawasan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara. TEMPO/Aqsa Hamka
Siti Elina, Perempuan Penerobos Istana Tak Kooperatif Saat Diperiksa Densus 88

Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Densus 88 masih mendalami hubungan Siti Elina dengan jaringan kelompok radikal Islam HTI dan NII.


Dicurigai Terhubung Kelompok Teroris, Siti Elina Mengikuti Akun Medsos Eks HTI dan NII

26 Oktober 2022

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menyampaikan keterangan saat rilis kasus perempuan yang mencoba menerobos Istana Negara, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, 26 Oktober 2022. Seorang perempuan bernama Siti Elina membawa pistol dan mencoba menerobos Istana Negara pada Selasa (25/10) sekitar pukul 07.00 WIB di pintu masuk Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara. TEMPO/Aqsa Hamka
Dicurigai Terhubung Kelompok Teroris, Siti Elina Mengikuti Akun Medsos Eks HTI dan NII

Polisi akan mendalami hubungan Siti Elina dengan kelompok teroris setelah perempuan itu hendak menerobos Istana. Mengikut akun medsos eks HTI.


Face Recognition untuk Selidiki Penodong Paspampres yang Disebut Anggota HTI & Gagal Ginjal Akut Jadi Top 3 Metro

26 Oktober 2022

Seorang wanita ditangkap karena mengacungkan senjata ke Paspampres. Foto Istimewa
Face Recognition untuk Selidiki Penodong Paspampres yang Disebut Anggota HTI & Gagal Ginjal Akut Jadi Top 3 Metro

Polda Metro Jaya gunakan face recognition untuk selidiki penodong Paspampres yang disebut anggota HTI & gagal ginjal akut Jadi Top 3 Metro.


Ini Kronologi Perempuan Todongkan Pistol ke Paspampres di Istana Merdeka

25 Oktober 2022

Seorang wanita ditangkap karena mengacungkan senjata ke Paspampres. Foto Istimewa
Ini Kronologi Perempuan Todongkan Pistol ke Paspampres di Istana Merdeka

Perempuan Todongkan Pistol ke Paspampres dipastikan belum terobos Istana Merdeka.


Perempuan Todongkan Pistol ke Paspampres, BNPT: Anggota HTI

25 Oktober 2022

Seorang wanita ditangkap karena mengacungkan senjata ke Paspampres. Foto Istimewa
Perempuan Todongkan Pistol ke Paspampres, BNPT: Anggota HTI

BNPT menyatakan peristiwa perempuan todongkan pistol ke paspampres di Istana Negara pagi tadi dilakukan oleh anggota HTI.