Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kapolda Sebut Pelaku Penyerang Mapolres Banyumas Simpatisan ISIS

image-gnews
Polisi membawa tersangka penyerangan Mapolres Banyumas di Polres Banyumas, Purwokerto, Banyumas, Jateng, 11 April 2017.  Petugas juga menggeledah rumah pelaku untuk penyelidikan lebih lanjut. ANTARA/Idhad Zakaria
Polisi membawa tersangka penyerangan Mapolres Banyumas di Polres Banyumas, Purwokerto, Banyumas, Jateng, 11 April 2017. Petugas juga menggeledah rumah pelaku untuk penyelidikan lebih lanjut. ANTARA/Idhad Zakaria
Iklan

TEMPO.CO, Banyumas - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Condro Kirono mengatakan pelaku yang menyerang Mapolres Banyumas, Jawa Tengah, Muhammad Ibnu Dar merupakan simpatisan Jamaah Ansharut Daulah. Ibnu sempat berhubungan dengan Karno, terduga teroris yang terlibat aksi penembakan polisi di Tuban beberapa waktu lalu.

Ibnu yang mengendarai motor matik bernomor polisi R 3920 SV menabrak dan membacok dengan membabi buta anggota polisi di Markas Polres Banyumas pada Selasa, 11 April 2017.

Baca: Panci dengan Rangkaian Kabel di Rumah Penyerang Mapolres Banyumas

Condro mengatakan Ibnu melakukan aksinya atas inisiatifnya sendiri. Ia menyebut Ibnu merupakan simpatisan ISIS. Organisasi tersebut, menurut Condro, dapat melakukan baiat melalui jaringan internet untuk mendoktrin paham radikal sebagai ideologi. Saat penggeledahan di rumahnya di Desa Karang Aren, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga, polisi menemukan barang-barang yang dicurigai digunakan Ibnu untuk belajar merakit bom.

"Kami masih terus berkoordinasi dengan Densus, apa kasus ini ditangani di sini atau di Jakarta," kata Condro kepada Tempo di RSUD Prof Margono Soekarjo Pusat Geriatri Purwokerto, Rabu, 12 April 2017.

Karno dan Ibnu sama-sama berasal dari Kecamatan Kutasari, Purbalingga. Hal itu, menurut Condro, menjadi perhatian khusus Kepolisian RI. Ia pun telah meminta kepada Kementerian Agama, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dan pemerintah daerah untuk berkolaborasi dalam upaya deradikalisasi.

Selain itu, dia juga melakukan pemeriksaan di batas-batas wilayah di Jawa Tengah guna mengantisipasi persebaran teroris. “Ini paham radikal, kalau sudah tertanam sulit menghilangkan. Kami kesulitan menginterogasi orang-orang seperti itu,” katanya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Banyumas, Ajun Komisaris Djunaedi mengatakan Ibnu didakwa dengan pasal tindak pidana terorisme Pasal 7 pengganti UU No.1 tahun 2002 dengan ancaman 20 tahun. Ibnu juga dikenakan pasal berlapis UU Darurat No.12 tahun 1951 pasal 2 dengan ancaman 12 tahun. “Karena dia membawa senjata tajam dan senjata pemukul dan percobaan pembunuhan berencana karena niat dari rumah ingin membunuh polisi yang dianggapnya jihad,” katanya.

Djunaedi mengatakan dalam penanganan kasus tersebut pihaknya setidaknya melibatkan lima tim yang berasal dari Polda Banyumas, Mabes Polri, Labfor, Inafis, dan tim psikologis. Untuk langkah antisipasi, penjagaan keamanan di Mapolres Banyumas juga ditingkatkan setelah kejadian itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Rumah Terduga Pelaku Penyerangan Mapolres Banyumas Digeledah

Untuk meningkatkan keamanan, Polres Banyumas melakukan latihan penanganan terhadap peristiwa serupa di Mapolres. Selain itu, pengawasan diperketat dan pada penjagaan di depan pintu masuk Mapolres ditempatkan Brimob bersenjata laras panjang. “Kami sudah menghubungi sanak keluarga Ibnu yang di Purbalingga termasuk perangkat desa. Kami juga sudah tunjuk pengacara untuk memberikan pendampingan hukum,” katanya.

Kepala Kepolisian Resor Purbalingga, Ajun Komisaris Besar Agus S.P. menerangkan Muhammad Ibnu tidak termasuk dalam daftar terduga teroris yang berada di Purbalingga yang diamati oleh Direktorat Intel. Menurut dia, ada beberapa terduga teroris di wilayahnya yang diamati, seperti Mistam, Umar Pamungkas, dan Karno, terduga teroris di Tuban. “Dari pengamatan mereka tidak ada aktivitas radikalisme di Purbalingga, dengan kata lain bisa dilakukan di luar kota. Mereka lahir dan tinggal di sini,” ujarnya.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Margono Soekarjo, Haryadi Ibnu Junaidi, mengatakan korban polisi yang dirawat di antaranya Aiptu Ata Suparta dan Bripka Karsono. Keduanya dirujuk ke RSUD Margono dari Rumah Sakit Wijaya Kusuma Purwokerto. Penanganan medis yang sudah dilakukan di antaranya seperti foto rontsen, city scan.

Kedua korban tersebut ditangani oleh dokter spesialis ortopedi dan konsultan sendi. Ata yang mengalami pendarahan di bagian sendi lutut akibat ditabrak mobir, sudah menjalani operasi, Rabu pagi, 12 April 2017. Sementara itu, Karsono yang mengalami luka bacokan, dijadwalkan menjalani operasi Rabu sore.

Menurut keterangan dokter Arif yang menangani Karsono, pihaknya lebih dulu melakukan ekplorasi sebelum operasi. Hasilnya, terdapat tulang yang patah, termasuk gejala kerusakan pada pembuluh darah dan syaraf. “Lukanya kan terkena lapisan luar dan dalam, kalau kena tulang masih bisa diperbaiki. Tapi kalau kena syaraf itu sulit disambung,” katanya.

BETHRIQ KINDY ARRAZY

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pria Ini Ditangkap Polisi dengan Dugaan Pencabulan 2 Anak Kandung

28 Juli 2020

Ilustrasi pencabulan. Shutterstock
Pria Ini Ditangkap Polisi dengan Dugaan Pencabulan 2 Anak Kandung

BS, 41 tahun memberikan uang Rp 50 ribu agar salah satu korban pencabulan tang tak lain anaknya sendiri agar tidak bercerita kepada orang lain.


Polda Jawa Tengah Tahan Raja dan Permaisuri Keraton Agung Sejagad

15 Januari 2020

Salah satu simbol di dalam ruangan Keraton Agung Sejagat. Kepolisian Resor Purworejo, Jawa Tengah bersama TNI dan Pemerintah Kabupaten Purworejo berencana akan melakukan klarifikasi munculnya Keraton Agung Sejagad. Wakapolres Purworejo Kompol Andis Arfan Tofani menyampaikan sementara ini pihaknya memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar agar tidak resah. Twitter.com
Polda Jawa Tengah Tahan Raja dan Permaisuri Keraton Agung Sejagad

Pengikut Keraton Agung Sejagad ini mencapai sekitar 450 orang.


Jawa Tengah Siap Sambut Pemudik

8 Mei 2019

Ilustrasi kemacetan kendaraan pemudik. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Jawa Tengah Siap Sambut Pemudik

Kepala Polda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Rycko Amelza Dahniel menyebutkan Polri telah mempersiapkan rencana pengamanan penyambut para pemudik.


Polda Jateng Hentikan Kasus Pelanggaran Kampanye Ketua PA 212

26 Februari 2019

Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif seusai pertemuan dengan pimpinan Partai Gerindra, PKS, dan PAN di rumah Maher Algadrie, Jalan Prapanca, Jakarta Selatan, Selasa malam, 31 Juli 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.
Polda Jateng Hentikan Kasus Pelanggaran Kampanye Ketua PA 212

Gakkumdu menyatakan penanganan kasus Ketua PA 212 Slamet Maarif telah melewati tenggat waktu yang ditentukan.


Kapolda Jateng: Ada Tulisan Coming Soon ISIS di Sukoharjo

26 Mei 2018

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Condro Kirono mengikuti penggerebekan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) di sebuah rumah kawasan Cinderejo, Gilingan, Solo, Jawa Tengah, 3 Desember 2017. BNNP Jawa Tengah menggerebek tiga rumah di Solo, Sukoharjo dan Semarang. ANTARA
Kapolda Jateng: Ada Tulisan Coming Soon ISIS di Sukoharjo

Kapolda Irjen Condro Kirono mengatakan masih ada sekitar 201 simpatisan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS di Jawa Tengah.


Alasan Polda Jawa Tengah Tangkap 3 Pendemo PT Rayon Utama Makmur

5 Maret 2018

Mahasiswa UMS Muhammad Hisbun Payu dikabarkan ditangkap Polda Jawa Tengah. Dok Instagram.
Alasan Polda Jawa Tengah Tangkap 3 Pendemo PT Rayon Utama Makmur

Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah membenarkan telah menangkap tiga pengunjuk rasa di PT Rayon Utama Makmur pada 22 Februari 2018.


Anggota Polda Jawa Tengah Diduga Suap Petugas BNN Ditangkap

2 Desember 2017

Ilustrasi Pungutan liar (Pungli)/Korupsi/Suap. Shutterstock
Anggota Polda Jawa Tengah Diduga Suap Petugas BNN Ditangkap

Kabid Humas Polda Jawa Tengah AKBP Agus Triatmaja mengatakan pihaknya masih mendalami informasi soal adanya dugaan suap terkait narkoba.


Penganiayaan Taruna Akpol, 9 Pelaku Dituntut 1 Tahun 6 Bulan

2 November 2017

Sembilan terdakwa kasus penganiayaan hingga menewaskan seorang Taruna Tingkat II Akpol Bripdatar M. Adam, saat menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Semarang, Jawa Tengah, 19 September 2017. ANTARA/R. Rekotomo
Penganiayaan Taruna Akpol, 9 Pelaku Dituntut 1 Tahun 6 Bulan

Jaksa berujar penganiayaan oleh sembilan terdakwa kepada korban dilakukan dengan alat dan tangan kosong.


Lima Taruna Akpol Penganiaya Adik Kelas Dituntut 3 Tahun Penjara

2 November 2017

Akademi Kepolisian Semarang. wikipedia.org
Lima Taruna Akpol Penganiaya Adik Kelas Dituntut 3 Tahun Penjara

Mohammad Adam meninggal setelah dibawa ke rumah sakit Bhayangkara, Semarang, Kamis, 18 Mei 2017.


Gugup Ada Razia, Simpatisan Aksi Peduli Rohingya Tabrak Polisi  

8 September 2017

Prajurit TNI berpatroli mengamankan kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 7 September 2017. Pihak TWC Borobudur bersama aparat gabungan TNI dan Polri meningkatkan pengamanan candi Borobudur terkait rencana massa yang akan menggelar aksi solidaritas Rohingya di kawasan candi terbesar di dunia tersebut. ANTARA/Anis Efizudin
Gugup Ada Razia, Simpatisan Aksi Peduli Rohingya Tabrak Polisi  

Kepolisian melakukan operasi penyekatan di perbatasan Magelang untuk mengamankan aksi peduli Rohingya.