TEMPO.CO, Nganjuk - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyerahkan santunan kepada ahli waris lima korban meninggal akibat tanah longsor di Dusun Dlopo, Desa Kepel, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, masing-masing Rp 15 juta.
"Kami juga melakukan tanggap darurat, seperti menyiapkan dapur umum, tenda pengungsian, termasuk memberikan bantuan kematian," kata Khofifah saat meninjau lokasi tanah longsor di Dusun Dlopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Senin, 10 April 2017.
Baca:
Seperti Ponorogo, Usai Longsor, Nganjuk Diancam Banjir Bandang
4 Korban Longsor Nganjuk Tertimbun Saat Selfie
Khofifah mengatakan setiap korban berhak mendapat santunan. Namun, sebelumnya, persyaratan berupa surat keterangan kematian harus diselesaikan terlebih dahulu.
Setiap korban meninggal mendapat santunan Rp 15 juta. Dalam musibah yang terjadi pada Ahad, 9 April 2017, tersebut, lima orang menjadi korban, yaitu kakak-beradik Donny, 24 tahun, dan Bayu (14), Kodri (16), serta Dwi (18). Keempatnya merupakan warga Dusun Sumber Bendo, Desa Blongko, juga Paidi (55) warga Dusun Njati, Desa Blongko, Kecamatan Ngetos.
Dalam kesempatan itu Khofifah juga menyampaikan ikut berduka cita atas musibah itu. Ia meminta keluarga sabar dan ikhlas dengan kejadian tersebut.
"Bapak, kami turut berduka cita atas meninggalnya anak bapak. Ikhlas ya, Pak. Insya Allah mereka mendapat tempat terbaik di sisi Allah. Insya Allah husnulkhatimah," kata Khofifah kepada Aksan, orang tua Donny dan Bayu.
Khofifah juga menyerahkan bantuan logistik senilai Rp 78 juta, yang diserahkan secara simbolis kepada perwakilan penerima.
Simak pula: Novel Baswedan Disiram Air Keras, Busyro: Jokowi Harus Turun Tangan
Saat itu Khofifah, yang didampingi Bupati Nganjuk Taufiqurrahman, Danrem Madiun Kolonel Infanteri Piek Budiyakto, Dandim 810 Letkol Arh Sri Rusyono, Kapolres Nganjuk Ajun Komisaris Besar Joko Sadono, serta sejumlah pejabat lain, menyempatkan meninjau jalur menuju lokasi longsor.
Selain itu, Khofifah meninjau dapur umum yang dikelola Tagana untuk menyiapkan logistik relawan dan tim pencarian korban, juga posko bencana alam.
Selain mendapat bantuan dari Kementerian Sosial, keluarga korban mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Nganjuk Rp 10 juta per korban. Keluarga juga menerima bantuan dari BPBD Kabupaten Nganjuk berupa bahan pokok, yang langsung diserahkan.
Tim SAR serta relawan pada Selasa pagi, 11 April 2017, terus berupaya melakukan pencarian korban. Proses pencarian sempat dihentikan sejenak pada Senin, 10 April 2017, karena faktor medan dan cuaca. Namun, setelah melakukan rapat, pencarian dilanjutkan.
ANTARA