TEMPO.CO, Bangkalan – Markas Besar Kepolisian RI mengirim tim dari Bagian Pengkajian Lingkungan, Biro Pengkajian dan Strategi, ke Madura. Tim yang dipimpin Komisaris Besar Anista Rumanujoyo, selaku kepala bagian, ini akan bertemu dengan empat Kapolres se-Madura, dari Sumenep, Pamekasan, Sampang, sampai Bangkalan. Pertemuan yang digelar di ruang serbaguna Polres Bangkalan itu juga dihadiri sejumlah tokoh masyarakat di Bangkalan.
Kapolres Bangkalan Ajun Komisaris Besar Anisullah M. Ridha mengatakan kedatangan tim Mabes Polri untuk mendata serta mengecek hal-hal yang berpotensi memicu konflik sosial di Madura, khususnya saat pilkada serentak pada 2018. Kabupaten Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan akan ikut pilkada serentak.
Baca juga: Soal Tolak Salat Jenazah, Sejarawan Sebut Bung Karno Pernah Murka
"Makanya kami undang sejumlah tokoh, termasuk ketua dewan, agar memberi masukan ke Mabes, apa saja yang bisa memicu konflik sosial," kata Anis, Selasa, 14 Maret 2017.
Pulau Madura, kata Anis, direkomendasikan oleh Polda Jawa Timur ke Mabes Polri sebagai contoh daerah di Jawa Timur yang bisa menangani dengan aman konflik sosial yang muncul saat pilkada. Menurut dia, selain memaparkan apa saja yang bisa memicu konflik sosial, Semua kapolres memaparkan penanganan konflik, bentuk kerja sama dengan pemda mengatasi konflik, juga apa saja yang telah dilakukan untuk mengatasi konflik.
Salah satu cara yang biasa dilakukan Polres Bangkalan untuk menekan konflik pilkada adalah mendekati calon bupati dan meminta mereka bertarung secara adil. "Semua baik karena Madura menjadi contoh penanganan konflik sosial di Jawa Timur," ujar Anis.
Ditemui seusai pertemuan, Kabag Jianling Biro Jianstra Mabes Polri Komisaris Besar Anista Rumanojoyo menambahkan, inventarisasi potensi konflik sosial diperlukan sebagai bahan untuk Kapolri membuat keputusan penanganan konflik yang mungkin terjadi dalam pilkada serentak 2018. "Semua polda diberi tugas memetakan potensi konflik sosial di wilayahnya," tuturnya.
Baca juga: Telantarkan Sembilan Anjing, Eks Presiden Korea Selatan Digugat
Benarkah Madura jadi sampel daerah penanganan konflik sosial? Pria yang akrab disapa Yoyol hanya mengatakan pemetaan potensi konflik sosial pilkada tidak hanya di Madura. "Daerah lain di Jawa Timur juga kami petakan," kata Anista.
MUSTHOFA BISRI