TEMPO.CO, Nusa Dua – Kendati agenda berlibur Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dan rombongan dari Arab Saudi di Bali itu tertutup untuk media, sang penjaga dua kota suci, Mekah dan Madinah, itu diperkirakan melakukan wisata toleransi selama berada di Pulau Dewata, 4-9 Maret 2017.
Spekulasi wisata toleransi itu terindikasi dari pernyataan takmir atau pengurus Masjid Ibnu Batutah di kawasan Puja Mandala, Nusa Dua, Bali, yang mengaku siap menyambut Raja Salman bila sang Raja Arab mendatangi masjid yang dibangun bersebelahan dengan gereja, wihara, dan pura tersebut.
Baca juga:
Raja Salman di Bali Disambut Tari Pendet
Raja Salman Sampai di Bali, Perhatian Masyarakat Tersedot
“Memang ada kabar rencana Raja Salman mau ke sini, tapi kepastiannya belum ada. Kami sebagai pengurus tetap mempersiapkan secara maksimal,” ujar salah seorang pengurus Masjid Ibnu Batutah, Agus Ismed Nur, saat ditemui di Nusa Dua, Bali, Ahad, Maret 2017.
Pihaknya menerima informasi dari Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) bahwa Raja Salman ada kemungkinan akan mendatangi Masjid Ibnu Batutah, tapi belum ada kepastian mengenai rencana kedatangan tersebut.
Baca pula:
Raja Salman di Bali, Pastor Katolik Sambut Pakai Bahasa Arab
Raja Salman di Bali, Ketua Pecalang: Semoga Beliau Puas
“Kami tidak bisa memastikan beliau akan benar-benar datang, tapi bisa kami pastikan segala persiapan, terutama kebersihan masjid, sudah dilakukan dengan maksimal, termasuk kami pasang spanduk di depan,” kata Agus.
Namun, hingga, Senin pagi, 6 Maret 2017, tak tampak personel keamanan, baik dari kepolisian maupun TNI, yang berjaga-jaga, sementara segala aktivitas keagamaan dan ziarah pada sejumlah tempat ibadah juga berlangsung normal.
Puja Mandala merupakan lokasi wisata religius yang berada di bawah pengelolaan ITDC seluas 3 hektare yang di dalamnya dibangun lima tempat ibadah dari lima agama berbeda yang ada di Indonesia. Akankah Raja Salman berkunjung ke sini?
ANTARA | S. DIAN ANDRYANTO