TEMPO.CO, Jakarta - Survei dan Polling Indonesia (SPIN) menyatakan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, memimpin dengan tingkat elektabilitas sekitar 41,74 persen. Pasangan Basuki Tjahaja Purnama dengan Djarot Saiful Hidayat sekitar 30,04 persen, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni berada di urutan ketiga dengan tingkat elektabilitas sekitar 24,95 persen.
“Keunggulan Anies-Sandi sangat dipengaruhi solidnya dukungan pemilih pasangan Prabowo Subianto-Hatta Radjasa,” kata Direktur SPIN Igor Dirgantara dalam rilis yang diterima Tempo, Rabu, 8 Februari 2017.
Baca:
Survei Poltracking: Ahok Pemimpin Paling Tegas dan Berwibawa
Survei Alvara, 95 Persen Muslim Indonesia Religius
SPIN menggunakan 1.102 responden di Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat pada 24-26 Januari 2017. Survei bertajuk Pilgub DKI: Ke Mana Larinya Pemilih Jokowi dan Prabowo ini membandingkan pasangan calon yang dipilih para pendukung Jokowi dengan pendukung Prabowo pada pemilihan Presiden Indonesia 2014. Survei ini menanyai pemilih Prabowo Subianto-Hatta sekitar 50,90 persen dan pemilih Joko Widodo-Jusuf Kalla 48,46 persen.
Baca juga:
Hasil Survei Pilkada DKI Berbeda, Ini Penjelasan Eep
Enam Lembaga Rilis Hasil Survei Pilkada DKI, Ahok Unggul
Menurut survei ini, pemilih Prabowo pada pilpres 2014 lebih solid daripada pemilih Jokowi. Hal ini disebabkan karena pendukung Jokowi cenderung terpecah dan kurang solid. Pendukung Prabowo lebih solid sehingga mereka akan mengikuti pasangan yang didukung Prabowo. “Pemilih Prabowo di pilpres 2014 ternyata masih tetap mengikuti pilihan Prabowo di Pemilihan Gubernur DKI 2017, yaitu Anies-Sandi.”
Igor memaparkan pemilih dibagi menjadi tiga jenis, yaitu psikologis, sosiologis, dan rasional. Pemilih dengan alasan psikologis menggunakan hak pilihnya berdasarkan isu yang berkembang di masyarakat. “Kalau sosiologis, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok relatif kalah karena berdasarkan sentimen keagamaan dan etnis.” Sedangkan alasan kinerja pasangan calon cenderung dipilih pemilih rasional. “Pemilih di Jakarta rasional,” ujar Igor.
ENDRI KURNIAWATI | AMMY HETHARIA