TEMPO.CO, Palembang – Panglima Kodam II Sriwijaya, Mayor Jenderal Sudirman, mengingatkan prajurit untuk merenungkan amanat Jenderal Besar Soedirman yang disampaikan puluhan tahun silam.
Amanat Panglima tersebut disampaikan di hadapan sekitar seribu personel Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat dalam upacara parade peringatan Hari Juang Kartika 2016 di Palembang.
Dalam peringatan ini, TNI AD mengambil tema “Melalui Hari Juang Kartika Kita Mantapkan Jati Diri TNI AD dan Kemanunggalan TNI-Masyarakat Guna Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian”.
Pangdam Sudirman menjelaskan, Jenderal Besar Soedirman beramanat, dia rela menjadi pelindung Merah Putih meski harus berkorban. “Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasadku, tetapi jiwaku yang dilindungi benteng Merah Putih akan tetap hidup.”
Sudirman menegaskan, tentara bukan kalangan di luar masyarakat dan bukan kasta yang berdiri di atas masyarakat. Menurut dia, tentara hanya mempunyai satu kewajiban, yaitu mempertahankan kedaulatan negara dan menjaga keselamatannya.
Dia mengungkapkan, tentara harus memiliki disiplin dan teguh tunduk kepada pemimpin. Tentara harus ikhlas mengerjakan kewajibannya. Ini kekuatan seorang tentara. “Jangan sekali-kali di antara tentara kita ada yang menyalahi janji menjadi pengkhianat nusa, bangsa, dan agama.”
PARLIZA HENDRAWAN
Baca Pula
‘Bila Menista Agama, Mayat Ahok Tak Menyeberang ke Jakarta’
Survei LSI: Agus dan Anies Kini Lebih Disukai Ketimbang Ahok