TEMPO.CO, Maluku Tengah - Sebanyak 500 siswa sekolah mengikuti Festival Pendidikan Banda yang digelar di halaman Istana Mini Banda Neira, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Minggu, 27 November 2016. Kegiatan itu dimotori yayasan Heka Leka bekerja sama dengan Bintang Nutricia, Kuark Internasional, Ganara Art Studio, Ayo Dongeng Indonesia, Humanity First, serta Sea Soldier.
Festival pendidikan itu bertujuan meningkatkan pendidikan dan kreativitas siswa sekolah di Maluku, khususnya di Kepulauan Banda. Pulau Banda merupakan satu dari 18 kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah yang kaya akan sejarah serta budaya. Sejumlah tokoh kemerdekaan pernah tinggal di sana, seperti Bung Hatta dan Syahrir yang diasingkan di sana oleh Belanda pada 1937.
Sekretaris Camat Banda, Rusdy Saiman, mengungkapkan terselenggaranya festival pendidikan itu dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan bagi siswa-siswi di Pulau Banda. “Kami sangat mendukung festival pendidikan Banda ini karena dapat melatih kreativitas siswa, dan berimajinasi sesuai harapan mereka,” kata dia.
Kepala Unit Pelaksana Daerah (UPTD) Pendidikan Pulau Banda Fakola Mekoran mengatakan setiap warga berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Karena itu, meski Pulau Banda letaknya terpencil, warga pulau ini memiliki hak mendapatkan pendidikan yang layak. “Pendidikan ini diharapkan mewujudkan anak yang berkarakter kebangsaan walaupun Banda terpencil,” tuturnya.
RERE KHAIRIYAH