Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perajin Lokal Belum Terpengaruh Impor Cangkul dari Cina  

image-gnews
Warga menggunakan cangkul dalam mengambil Abu Vulkanik erupsi Gunung Sinabung di desa Sigarang-Garang, Karo Sumatra Utara, (10/2). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Warga menggunakan cangkul dalam mengambil Abu Vulkanik erupsi Gunung Sinabung di desa Sigarang-Garang, Karo Sumatra Utara, (10/2). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Tulungagung - Perajin cangkul di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, belum terpengaruh kebijakan pemerintah yang membuka keran impor cangkul dari Cina demi memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.

"Sejauh ini volume permintaan masih sama seperti biasanya. Tidak ada yang berkurang, malah trennya naik," kata Sugiyanto, perajin cangkul di Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman, Tulungagung, Ahad, 6 November 2016. Ia mengaku belum tahu-menahu kebijakan cangkul impor dari Cina yang mulai ramai di media.

Baca juga: Petani di Sulawesi Selatan Tolak Cangkul Impor

Sugiyanto bersama ayah dan kerabat orang tuanya yang sama-sama menggeluti dunia pandai besi cangkul mengatakan cukup percaya diri bersaing dengan produk impor sekalipun karena kualitas buatan mereka baik.

"Kami berani beri garansi apabila cangkul hasil produksinya rusak sebelum berumur satu tahun. Saya akan ganti jika cangkul rusak belum sampai satu tahun. Kami siap memperbaiki kembali," katanya.

Hendri, perajin besi lainnya, mengatakan cangkul buatannya lebih bermutu dibanding cangkul impor. Hal itu bisa dilihat dari segi kualitas bahan baku maupun ketajaman cangkul.

Cangkul buatan Hendri terbuat dari besi dan baja berkualitas, sehingga lebih kuat tajam serta awet. "Kalau cangkul impor diindikasikan bahan bakunya besi kurang bagus dan ketajamannya kurang," katanya.

Perajin cangkul lain, Wasidi, menuturkan para petani di daerahnya yang selama ini menjadi pelanggan memilih cangkul lokal. Para petani tidak suka menggunakan cangkul buatan Cina. Sebab, tidak sesuai dengan kondisi tanah di daerah setempat, dan mudah patah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pasalnya, kata Wasidi, lahan pertanian dan perkebunan di wilayah Jawa dan Kabupaten Tulungagung pada khususnya memiliki struktur tanah agak padat sehingga untuk mengolahnya memerlukan cangkul yang tajam dan terbuat dari besi baja kualitas baik. "Struktur tanah di Jawa padat, diperlukan cangkul yang terbuat dari besi baja," katanya.

Simak pula: Pemerintah Tegaskan Jumlah Cangkul Impor Sangat Kecil

Ia menjelaskan cangkul produksi lokal yang sering digunakan para petani juga mempunyai bentuk berbeda, disesuaikan kondisi tanah di lahan pertanian atau perkebunan masing-masing.

Para perajin memproduksi dua jenis cangkul meliputi cangkul dengan ukuran 18 x 28 sentimeter dan cangkul ukuran 19 x 29 sentimeter. "Dua jenis cangkul tersebut dijual dengan harga Rp 300 ribu dan Rp 350 ribu setiap buahnya," katanya.

Didik menambahkan, pandai besi di lokasinya mampu memproduksi cangkul sekitar 300 buah cangkul setiap bulannya. Hasil produksi dipasarkan di wilayah Tulungagung, kota-kota di Jawa Timur, hingga luar Jawa seperti Kalimantan, Sumatera, Maluku, dan Papua.

ANTARA

Baca juga:
Polri Buka Gelar Perkara Kasus Ahok, Pengamat Hukum: Bahaya
Blusukan Djarot Batal karena Ada Penolakan dan Mobilisasi
Demo 4 November, Wimar Witoelar: FPI Bukan Tuhan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

3 menit lalu

Tangkapan layar dari video pendek pengguna TikTok @radhikaalthaf ketika curhat soal bea masuk Rp 31,8 juta yang harus dibayar atas sepatu sepak bola yang dibelinya dari luar negeri (Sumber: TikTok)
Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.


Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

9 jam lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat kunjungan pemantauan harga bahan pokok di Pasar Anyar, Bogor, Jawa Barat pada Senin, 18 Maret 2024. Tempo/Novali Panji
Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.


Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

1 hari lalu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita . (ANTARA/HO-Kementerian Perindustrian/rst)
Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.


Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

2 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.


Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

3 hari lalu

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani ketika ditemui di Kemenko Marves pada Selasa, 22 Agustus 2033. TEMPO/Riri Rahayu
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.


Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

4 hari lalu

Tumpukan peti kemas di Pelabuhan New Priok Container Terminal One (NPCT1) Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi penurunan ekspor dan impor pada Januari 2024. Nilai ekspor Januari 2024 turun jika dibandingkan bulan sebelumnya pada Desember 2023 yang sebesar 22,39 USD miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.


BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

4 hari lalu

Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 1 Maret 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung mendapatkan pasokan beras impor sebanyak 42.000 ton beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar yang akan didistribusikan ke dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung sebagai cadangan beras pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga.  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.


Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

4 hari lalu

Warga menggiling biji kopi Robusta  petik merah di Desa Kali Banger, Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis, 20 Juli 2023. Harga biji kopi Robusta basah saat ini melonjak menjadi Rp11.500 per kilogram dari harga tahun lalu yang hanya Rp7.000 per kilogram, yang menurut pedagang harga tersebut merupakan termahal sepanjang sejarah kopi di Indonesia. ANTARA/Anis Efizudin
Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.


Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

5 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers ihwal antisipasi dampak konflik Iran-Israel di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Kamis, 17 April 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

Indonesia perlu meningkatkan volume ekspor untuk menghindari kenaikan harga komoditas akibat konflik Iran-Israel.


Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

6 hari lalu

Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) menyampaikan keterangan pers terkait penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta, Selasa 3 Januari 2023. Erick Thohir mengumumkan harga Pertamax akan turun dari Rp13.900 per liter menjadi Rp12.800 per liter yang dilakukan seiring dengan penurunan harga minyak dunia dari level 87 dolar AS menjadi 79 dolar AS dan berlaku mulai Selasa (3/1/2023) pukul 14.00 WIB. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

Erick Thohir mengatakan BUMN perlu mengoptimalkan pembelian dolar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan.