TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan polisi dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan memetakan ulang titik-titik rawan pelaksanaan pemilihan kepala daerah yang akan berlangsung tahun depan. Sebab, pilkada tahun depan berbeda karena berlangsung serentak.
"Kita lakukan pemetaan bersama di tiap daerah untuk menemukan pola pengamanan yang paling pas," ucap Tito saat memberikan keterangan seusai Rapat Koordinasi Pemberantasan Pungli dan Pengamanan Pilkada di Istana Kepresidenan, Senin, 24 Oktober 2016.
Baca Juga:
Tito berujar, dia juga sudah meminta para kepala kepolisian daerah memetakan ulang titik-titik rawan ini. Adapun pengarahan diberikan pagi tadi via teleconference sebelum semuanya berkumpul di Istana Kepresidenan pada siang harinya.
Baca: Ajaib, Roti Ini Tetap Utuh meski Berusia 100 Tahun
Kalaupun nantinya benar terjadi kekacauan di sejumlah titik rawan itu saat pilkada berlangsung, Tito mengimbau polisi daerah dan warga tidak bertindak anarkistis. Dia mengingatkan, ada mekanisme hukum untuk menangani masalah, sehingga tidak perlu ada tindakan anarkistis atau pengerahan massa.
"Kami harap semua sesuai dengan aturan hukum. Pilkada tahun depan harus dijaga bersama-sama," tuturnya.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan tentara siap bekerja sama dengan Markas Besar Polri untuk mengamankan pilkada serentak tahun depan. Kerja sama ini termasuk dalam pemetaan titik rawan. Apabila Polri kesulitan, TNI siap membantu.
"Pilkada adalah pesta rakyat, pesta demokrasi. Keberpihakan kami selalu pada stabilitas keamanan di Indonesia," ucapnya.
ISTMAN M.P.