TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan dia tidak akan hadir dalam konferensi pers yang digelar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan malam ini. Acara ini digelar untuk mengumumkan nama pasangan calon yang akan diusung partai berlambang banteng itu.
"Saya mau pulang. Saya lihat di TV saja, di mobil. Belum, belum ada yang ngomong (soal keputusan PDIP). Kan sudah selesai tanda tangan. Lu tunggu di DPP deh," kata Ahok di Balai Kota, Selasa malam, 20 September 2016.
Ahok sempat menunjukkan muka masam sebelum meninggalkan kantornya. Namun, tidak berselang lama, mobil Toyota Land Cruiser bernomor polisi B-1966-RFR dikabarkan masuk ke kantor DPP PDIP lewat basement.
Sebelumnya, Ahok mengaku sempat ditegur para Ketua DPP PDIP atas sikapnya selama ini. Ahok dianggap terlalu vokal menyampaikan komentar-komentar sensitif terhadap partai berlambang banteng itu.
"Ya, (saya dianggap) terlalu banyak ngomong. Maksudnya itu beberapa DPP juga menyampaikan keberatan mereka atas sikap saya selama ini. Jawab macam-macam, kan, juga bisa buat mereka kesal," tuturnya.
Dalam pertemuan yang digelar di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu, Ahok mengaku belum mendapatkan kepastian apakah dia akan diusung PDIP atau tidak. Ahok mengatakan hanya mendapatkan pernyataan dari Megawati bahwa dia dan Djarot Saiful Hidayat merupakan inkumben dari PDIP.
"Ibu Mega cuma bilang masih ingat Pak Ahok dan Pak Djarot ini adalah inkumbennya PDIP. Lu tahu inkumben dong itu apa," katanya.
Selain itu, Ahok mengaku tidak membahas adanya uang mahar yang diminta PDIP. Menurut Ahok, PDIP selama ini sudah mengetahui dia tidak punya cukup uang untuk membayar mahar.
"Aku, Ibu Mega, sama Pak Taufik Kiemas enggak pernah minta mahar. Mereka tahu saya enggak punya duit. PDIP mana pernah sih (minta mahar). PDIP kalau berjuang pasti gerakin semua. Itu urusan mereka," ujarnya.
LARISSA HUDA