TEMPO.CO, Bangkalan - Pembunuhan sadis terjadi di Desa Bato Kaban, Kecamatan Konang, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Nopi, 22 tahun, pemuda setempat, tewas mengenaskan di dalam kamar rumahnya. Korban tewas akibat sabetan di perut, punggung, dan lehernya. "Pembunuhan tadi malam, sekitar pukul 22.00," kata juru bicara Kepolisian Resor Bangkalan, Ajun Komisaris Bidraudin, Jumat, 16 September 2016.
Penyerangan brutal itu dilakukan saat Nopi tidur pulas. Menurut Bidarudin, sebelum menghabisi korban, pelaku yang diperkirakan dua orang itu lebih dulu memutuskan aliran listrik rumah Nopi. Saat gelap gulita itulah, pelaku masuk ke rumah dan menyerang.
Setelah beberapa kali membacok, pelaku kabur. Ribut-ribut di kamar Nopi membuat seisi rumah terbangun. Mereka sempat mengejar para pelaku tapi tak berhasil menangkap. "Karena sempat mengejar, jadi keluarga tahu pelakunya dua orang," ujarnya.
Keluarga melarikan Nopi ke Puskesmas Konang. Namun, karena terluka parah, Nopi tidak tertolong. Korban meninggal dalam perjalanan ke Rumah Sakit Umum Daerah Syamrabu, Bangkalan.
Ada dua versi laporan tentang pembunuhan Nopi. Keterangan pertama dari polisi. Dalam laporan itu hanya disebutkan Nopi tewas akibat luka di perut, punggung, dan leher. Laporan versi lain menyebutkan Nopi parah di perutnya hingga ususnya terburai.
Kepala Kamar Mayat RSUD Syamrabu, Bangkalan, Sugianto, memastikan korban terluka parah pada perut. "Perut sebelah kiri," katanya.
Soal motif pembunuhan dan siapa pelakunya masih gelap. Kepala Polsek Konang Ajun Komisaris Daryanto mengatakan polisi belum dapat memastikan motif pembunuhan karena para pelaku belum ditangkap. "Masih dalam penyelidikan."
MUSTHOFA BISRI