Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sungai Martapura Tercemar Pupuk, Ternak Ikan Keramba Merugi  

Editor

Mustafa moses

image-gnews
Aktivitas warga pinggir sungai Martapura di Desa Lok Baintan, Banjar, Kalimantan Selatan, 12 Mei 2016. Wilayah ini hampir semua dialiri oleh sungai besar dan kecil seperti Sungai Barito dan Sungai Martapura. Tempo/Tony Hartawan
Aktivitas warga pinggir sungai Martapura di Desa Lok Baintan, Banjar, Kalimantan Selatan, 12 Mei 2016. Wilayah ini hampir semua dialiri oleh sungai besar dan kecil seperti Sungai Barito dan Sungai Martapura. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.COBanjarmasin - Pembudi daya ikan keramba di Kelurahan Banua Anyar, Kota Banjarmasin, terancam merugi. Ini terjadi setelah perairan Sungai Martapura berubah wujud menjadi hijau tosca dan hijau kebiruan dalam seminggu terakhir. 

Seorang pembudi daya ikan, Sofyan, menuturkan puluhan ekor ikan nila dan lele terkapar setelah menyembul ke permukaan air. “Sejak kemarin banyak yang mati ikannya,” ujarnya kepada Tempo di lokasi keramba, Rabu, 14 September 2016. 

Adapun ikan jenis patin dan haruan cenderung tahan terhadap perubahan wujud air. Menurut Sofyan, pergantian warna air Sungai Martapura sebenarnya merupakan fenomena tahunan. Namun, sepanjang 2016, Sofyan mengakui durasi perubahan wujud Sungai Martapura lebih panjang ketimbang tahun-tahun sebelumnya. 

Walhasil, ia buru-buru memanen ikan untuk mengantisipasi kerugian lebih banyak. Ia berharap, dalam beberapa hari ke depan, air Sungai Martapura kembali berwarna cokelat. “Saya panen lebih awal saja daripada mati semua,” ujarnya. 

Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin Hamdi mengatakan perubahan warna air Sungai Martapura diakibatkan pencemaran limbah pupuk pertanian dan pemberian pakan ikan keramba yang berlebih. Hamdi mengakui perubahan wujud ini sudah menjadi fenomena tahunan. Tapi, kata dia, “Tahun ini lebih panjang sampai semingguan.” 

Menurut Hamdi, aliran limbah dari kawasan hulu Sungai Martapura memicu turunnya kadar oksigen di perairan. Selain itu, kondisi ini mendorong pertumbuhan alga lebih banyak. Alga pun membutuhkan oksigen untuk membantu proses fotosintesis di dalam perairan. Itu sebabnya, kata Hamdi, ada perebutan kebutuhan oksigen di tengah menipisnya pasokan oksigen. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Makanya, ikan muncul ke permukaan untuk mencari kandungan oksigen lebih banyak. Sebagian mati karena oksigen di dalam perairan menipis,” ujar Hamdi sambil menambahkan, “Ini berdampak negatif terhadap biota air.” 

Ia memprediksi, dalam dua-tiga hari ke depan, warna air Sungai Martapura kembali normal menjadi keruh kecokelatan. Fisik warna air yang bening kehijauan, menurut Hamdi, memang cenderung menarik, tapi kualitasnya menurun. Meskipun terimbas limbah pertanian, ia menjamin air Sungai Martapura masih dalam batas aman untuk digunakan. 

“Tingkat keasamannya (pH) 6,33, jadi masih aman karena pH dalam rentang 6-9. Kalau di bawah 6, artinya derajat keasamannya tinggi dan perlu perlakuan khusus untuk menaikkan pH,” katanya. 

DIANANTA P. SUMEDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

22 hari lalu

Suasana unjuk rasa mewarnai sidang perdana perkara UU ITE yang menjerat Daniel Firts Maurits Tangkilisan di Pengadilan Negeri Jepara pada Kamis, 1 Februari 2024. Dokumentasi: KOALISI NASIONAL MASYARAKAT MENOLAK KRIMINALISASI AKTIVIS LINGKUNGAN DAN PERLINDUNGAN KAWASAN STRATEGI PARIWISATA NASIONAL KARIMUNJAWA DARI TAMBAK UDANG ILEGAL
5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

Sejumlah aktivis lingkungan diduga dipidana karena aksi mereka.


KTT AIS akan Berlangsung di Bali, Bahas Perubahan Iklim hingga Ekonomi Biru

8 Oktober 2023

Archipelagic and Island States (AIS) Forum dengan tema
KTT AIS akan Berlangsung di Bali, Bahas Perubahan Iklim hingga Ekonomi Biru

Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States atau KTT AIS Forum 2023 akan diselenggarakan di Bali pada 10-11 Oktober 2023.


Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Pemkot Bakal Andalkan Kalimalang untuk Air PAM

17 September 2023

Warga menunggu bantuan air bersih dari PDAM di Perumahan Pondok Ungu Permai, Bekasi Utara. Foto: istimewa
Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Pemkot Bakal Andalkan Kalimalang untuk Air PAM

Pemerintah Kota Bekasi mengucurkan dana Rp45 miliar untuk mengatasi air olahan Perumda Tirta Patriot yang kerap terganggu karena pencemaran


BPOM Soroti Senyawa Aktif Obat yang Kontaminasi Perairan Indonesia

17 Juli 2023

Kepala BPOM Penny K Lukito saat acara penanaman 10,000 tanaman obat di Jakarta, Minggu (16/7/2023). (ANTARA/Hreeloita Dharma S/rst)
BPOM Soroti Senyawa Aktif Obat yang Kontaminasi Perairan Indonesia

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito menyoroti paparan senyawa aktif obat yang mengontaminasi perairan Indonesia.


Film Jendela Seribu Sungai, Cerminan Kota Banjarmasin

5 Juli 2023

Film Jendela Seribu Sungai, Cerminan Kota Banjarmasin

Film itu sebagai cerminan Kota Banjarmasin bahwa anak-anak Seribu Sungai tak kalah hebat juga ramah terhadap penyandang disabilitas


Mikroplastik Air Laut di Mayangan Probolinggo Tinggi, Dukung Data 36 Merek Garam Tercemar

24 Juni 2023

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Mikroplastik Air Laut di Mayangan Probolinggo Tinggi, Dukung Data 36 Merek Garam Tercemar

Rachmadeta Antariksa mengatakan pencemaran mikroplastik air laut di Kelurahan Mayangan tinggi berdasarkan pengujian pihaknya dengan ECOTON.


Jokowi Resmikan SPAM Banjarbakula Kalsel yang Habiskan Anggaran Rp 787 Miliar

17 Maret 2023

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum atau SPAM di Banjarbakula, Kalimantan Selatan pada Jumat siang, 17 Maret 2023. Foto: Kemen PUPR
Jokowi Resmikan SPAM Banjarbakula Kalsel yang Habiskan Anggaran Rp 787 Miliar

Presiden Jokowi mengatakan Sistem Penyediaan Air Minum atau SPAM di Banjarbakula, Kalimantan Selatan ini bisa mensuplai 60 ribu rumah tangga.


Bersiap Jadi Penyangga IKN, Pemkot Banjarmasin Berguru ke Jakpro

18 Februari 2023

Wakil Wali Kota Banjarmasin H Arifin Noor dan jajaran Kepala SKPD saat berkunjung ke PT Jakarta Propertindo atau JakPro, Kamis, 16 Februari 2023. Foto: ANTARA/HO-HUMAS Pemkot Banjarmasin
Bersiap Jadi Penyangga IKN, Pemkot Banjarmasin Berguru ke Jakpro

Wakil Wali Kota Banjarmasin Arifin Noor melakukan kunjungan kerja ke Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (JakPro).


Inilah Ciri-ciri Air yang Tercemar

10 Desember 2022

Petugas Bidang Air Baku, Air Bersih, dan Air Limbah Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta saat memeriksa Instalasi Pengelolaan Air Limbah di IPAL Jagakarsa, Jakarta, Rabu, 18 November 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Inilah Ciri-ciri Air yang Tercemar

Pencemaran air lebih sering disebabkan aktivitas manusia yang membuang benda dan zat asing ke air. Berikut ciri-ciri air yang tercemar.


5 Jenis Pencemaran Lingkungan yang Perlu Anda Ketahui

10 Desember 2022

Suasana lalu lintas di sepanjang jalan raya yang diselimut asap tebal di New Delhi, India, 3 November 2022. Delhi menempati posisi pertama dalam daftar kota dengan polusi udara terburuk di dunia berdasarkan hasil survei yang dirilis oleh Health Effects Institute (HEI). REUTERS/Adnan Abidi
5 Jenis Pencemaran Lingkungan yang Perlu Anda Ketahui

Ada berbagai jenis pencemaran lingkungan yang sama-sama menganggu ruang hidup makhluk hidup. Berikut beberapa di antaranya.