Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembunuhan Polisi Bali, Pengacara Kedua Tersangka Beda Suara

image-gnews
Polisi menggiring warga negara Inggris (tengah) di Mapolresta Denpasar, 19 Agustus 2016. Anggota Polri Wayan Sudarsa didiga dibunung di Pantai Legian pada 17 Agustus 2016. ANTARA FOTO
Polisi menggiring warga negara Inggris (tengah) di Mapolresta Denpasar, 19 Agustus 2016. Anggota Polri Wayan Sudarsa didiga dibunung di Pantai Legian pada 17 Agustus 2016. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara  pasangan kekasih Sara Connor (Australia), 45 tahun, dan David James Taylor (Inggris), 33 tahun, yang menjadi tersangka kasus pembunuhan polisi Aipda Wayan Sudarsa, memberikan keterangan yang berbeda setelah mendampingi kliennya diperiksa polis, Senin, 22 Agustus 2016i.

Sejak Sabtu, 20 Agustus 2016 lalu ditetapkan sebagai tersangka oleh Polresta Denpasar atas kasus pembunuhan  Aipda Wayan Sudarsa. Kasus pembunuhan yang menimpa anggota Unit Lalu Lintas Polsek Kuta itu terjadi pada Rabu, 17 Agustus 2016 diduga terjadi pukul 01.15 Wita di Pantai Kuta tepatnya di depan Hotel Pullman. Pada pukul 03.00 Wita Aipda Wayan Sudarsa ditemukan tewas.

BACA: Pengacara Benarkan Sara Mabuk Saat Kejadian

Dua turis asing tersebut pada Senin, 22 Agustus 2016 menjalani pemeriksaan lanjutan di Polresta Denpasar. David dan Sara diperiksa di ruangan terpisah. Kuasa hukum Sara Connor, Erwin Siregar saat ditemui awak media di sela pemeriksaan mengatakan pada Rabu, 17 Agustus, pukul 01.00 hingga 01.30, kedua tersangka sedang bermain air di pantai.

"Mereka kembali (ke penginapan) dari pantai sekitar pukul 01.30, sampai di sana karena badan penuh dengan pasir, mereka mandi," katanya di Mapolresta Denpasar, Senin, 22 Agustus 2016.

Menurut keterangan kliennya, ujar Erwin, pasangan kekasih itu sempat meninggalkan homestay untuk membeli rokok. "Setelah itu balik lagi ke home stay, tidur, bangun pukul 07.30 Wita itu kebiasaan Sara sewaktu dia di Australia," ujarnya.

Erwin juga mengatakan, kliennya menemukan Aipda Wayan Sudarsa sudah dalam posisi telungkup di pasir. Saat itu, tutur dia, Sara ingin menanyakan di mana tasnya yang mendadak hilang dari tempat sebelumnya ia letakkan. "Kemudian dari belakang (tubuh korban) dia menanyakan sambil menggoncangkan tubuhnya, where is my bag?" tuturnya menirukan.

Saat bertanya kepada polisi itu, Erwin menegaskan bahwa kliennya saat itu dalam kondisi mabuk. "Dia tidak tahu itu seragam polisi, yang dia tahu berwarna. Dia juga tidak tahu bagaimana korban itu (bisa) telungkup di pasir," katanya. Ketika ditanya awak media apakah saat itu tubuh Sudarsa sudah berlumuran darah, Erwin mengatakan bahwa kliennya tidak tahu soal itu. "Dia tidak perhatikan."

Namun, Erwin kemudian menuturkan bahwa saat Sara bertanya, tiba-tiba paha sebelah kiri kliennya itu digigit oleh korban. "Dia (korban) tidak membalikkan badan," tutur Erwin sambil bergegas meninggalkan wartawan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keterangan berbeda disampaikan oleh kuasa hukum David James Taylor, Haposan Sihombing. Haposan mengatakan sebelum kejadian David bersama Sara sedang berjalan-jalan di tepi pantai. Saat sedang asyik menikmati suasana, Sara dan David melihat dari kejauhan ada seseorang (Aipda Wayan Sudarsa) memasuki kawasan pantai lewat pintu masuk pantai yang dikelilingi tembok setinggi kira-kira 3 meter.

"Setelah David balik, pacarnya kehilangan tas, kemudian dia mencari orang yang sepintas dilihat dari pinggir laut, terus akhirnya dia ketemu orang tersebut di pasir (pantai)," katanya.

Saat menanyakan perihal kehilangan tas Sara, berdasarkan keterangan kliennya, Haposan mengatakan tiba-tiba Sudarsa mendorong David. "Sambil bilang 'saya polisi'," ujarnya menirukan. Setelah itu, Haposan menuturkan terjadi pembicaraan di antara mereka.

"Tiba-tiba korban (polisi) mendorong David, setelah itu dia (David) terjatuh kemudian terjadi pergulatan," tuturnya.

Haposan menjelaskan saat terjadi pergulatan, David melihat Sara berada di belakang Sudarsa. Di leher Sudarsa ada sebuah teropong. "Teropong inilah yang dipukulkan ke kepala korban sebanyak dua kali oleh David. Sempat Sara menarik korban (melerai)," katanya.

Haposan berharap bahwa dalam pemeriksaan ini kliennya berbicara sesuai dengan peristiwa yang terjadi. "Mudah-mudahan dia benar-benar jujur. Kalau di BAP sebelumnya yang 53 pertanyaan, dia tidak melakukan (pergulatan), dia menolong, sekarang memukul," ujarnya.

BRAM SETIAWAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

9 jam lalu

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi (lima dari kiri) sedang menginterogasi Irwan (mengenakan baju tahanan), pelaku pembunuhan terhadap BH, seorang pengusaha kerajinan tambang di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa, 7 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.


Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

12 jam lalu

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?


Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

16 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan pistol. Ilustrasi : Tempo/Indra Fauzi
Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.


Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

21 jam lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.


Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

3 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.


Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

3 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

3 hari lalu

Personel Inafis Polres Ciamis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus mutilasi di Desa Cisontrol, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. Polres Ciamis mengamankan tersangka mutilasi berinisial TR (50 tahun) yang diduga membunuh dan memutilasi tubuh istrinya Y (50 tahun). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri


Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.


Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.


Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.