TEMPO.CO, Jakarta - Relawan yang tergabung dalam Teman Ahok terpecah menyikapi langkah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kabarnya akan maju dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta pada Februari 2017 melalui jalur partai politik.
"Ada dua rekan saya mengancam akan membuang KTP yang berada di tangannya jika Ahok berpaling ke partai," kata I Gusti Putu Artha, pendamping ahli Teman Ahok, kepada Tempo, Minggu, 12 Juni 2016.
Menurut Putu Artha, yang pernah menjadi Komisioner Komisi Pemilihan Umum Pusat, konstelasi pendukung Ahok di jalur perseorangan memang orang yang sama sekali anti-partai politik. Namun dia membantah kabar adanya ancaman Teman Ahok yang akan membuang kartu tanda penduduk yang telah terkumpul apabila Ahok, yang kini menjabat Gubernur Jakarta, maju lewat jalur partai dalam pilkada mendatang.
SIMAK: Ratna Sarumpaet Dirisak, Atiqah: Sangat Tidak Sopan
Dia memastikan ancaman tersebut tidak membawa dampak signifikan lantaran masih banyak pihak yang menginginkan Ahok maju dalam pilkada, baik lewat jalur partai maupun non-partai. "Ada kelompok moderat yang berpandangan tidak masalah Ahok maju lewat perseorangan atau partai, yang penting dapat tiket dan menang," ujarnya.
Teman Ahok, ujar Putu, sebetulnya tidak masalah jika Ahok digandeng partai. Keputusan diserahkan kepada Ahok. Namun tim relawan masih berharap Ahok maju bersamanya.
SIMAK: Verifikasi KPU, Begini 'Cuti Sehari' yang Disusun Teman Ahok
Menurut Putu Artha, jika Ahok kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta, selama menjalankan tugas nanti dia tidak akan disandera partai. "Toh, pasti lolos juga jalur perseorangan," tuturnya.
Ahok bersama Teman Ahok harus memenuhi syarat yang diberikan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), yaitu menggalang dukungan hingga minimal 532.210 pemilih atau 7,5 persen dari total daftar pemilih tetap.
Sejak Mei lalu, syarat jumlah KTP sudah terpenuhi. Sampai hari ini, berdasarkan situs Temanahok.com, jumlah KTP yang terkumpul mencapai 966.155 lembar. "Gagal (verifikasi) sih saya yakin tidak karena sudah dua kali lipat KTP-nya," ucap Putu Artha.
LARISSA HUDA