TEMPO.CO, Ternate - Kota Ternate, Maluku Utara, termasuk dalam jalur lintasan gerhana matahari total yang akan berlangsung pada Rabu pagi, 9 Maret 2016. Banyak wisatawan domestik dan asing serta peneliti gerhana sudah berdatangan ke lokasi-lokasi pengamatan di sepanjang Pantai Falajawa di bagian tengah kota. Alih-alih cerah seperti beberapa hari terakhir, hujan deras justru mengguyur Ternate sejak Selasa sore, 8 Maret 2016.
Kondisi cuaca di Ternate sempat terik pada Selasa siang tadi. Langit pun cerah nyaris tak berawan. Menjelang sore, gumpalan awan justru menyelimuti langit di atas Kota Ternate. Puncak Gunung Gamalama juga diliputi kabut kelabu. Pada pukul 6 sore, gerimis mulai turun. Kian malam, intensitas hujan semakin tinggi. Hingga pukul 9 malam, hujan dengan intensitas sedang masih mengguyur Ternate.
Kondisi cuaca berawan dan hujan bakal menjadi hal yang ditakuti para penikmat dan peneliti gerhana. Tim peneliti dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional berharap cuaca bisa bersahabat ketika gerhana matahari berlangsung Kamis pagi. “Kami berharap saat gerhana nanti cuaca cerah. Kalau mendung bisa berantakan risetnya,” kata Farahhati kepada Tempo, Rabu, 8 Maret 2016.
Puncak gerhana matahari total di Ternate akan terjadi pada Rabu besok pukul 09.51. Durasi puncak gerhana total itu akan berlangsung selama 2 menit 39 detik. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Meteorologi Babullah Ternate memprediksi cuaca di Ternate saat gerhana matahari total berlangsung akan cerah. Suhu di Ternate berkisar 25-33 derajat Celsius saat gerhana terjadi.
GABRIEL WAHYU TITIYOGA