Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Prajurit TNI Ini Sudah Biasa Kepergok Harimau di Desa Terpencil  

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Taman Nasional Kerinci Seblat. TEMPO/Fachrul Rasyid
Taman Nasional Kerinci Seblat. TEMPO/Fachrul Rasyid
Iklan

TEMPO.CO, Bengkulu - Babinsa (bintara pembina desa) Sungai Lisai, Kopral Satu Isnai, harus berjalan kaki berjam-jam dan menyeberang sejumlah sungai saat menjalankan tugas di desa terpencil, yang terletak di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu. Desa ini berbatasan dengan Provinsi Jambi di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Dalam perjalanan itu, dia tak bisa menghindari bertemu dengan hewan buas, termasuk  harimau. "Beberapa kali saya berjumpa dengan harimau, malah kita sempat bertatapan,” ujar Isnai, Senin, 1 Februari 2015.

Menurut Isnai, semula dia sempat ketakutan bertemu dengan harimau. Tapi, katanya, menurut masyarakat setempat, harimau adalah nenek moyang mereka dan tidak akan mengganggu jika kita tidak berniat jahat. “Takut sih, tapi dia tau kok niat saya baik jadi dia langsung pergi,” katanya.

Desa Sungai Lisai praktis terisolasi dari Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu. Desa ini berada di tengah Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dengan populasi 367 jiwa. Jarak desa ini dengan desa terdekat, Desa Seblat Ulu, sejatinya hanya 9,5 kilometer. Namun harus ditempuh penduduk sekitar 3-4 jam dengan berjalan kaki menembus taman nasional dan harus menyeberangi puluhan sungai. Akibatnya, “Pembangunan di desa jauh dari optimal,” ujar Isnai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bupati Lebong, Rosjonsyah, menggambarkan betapa sulitnya masalah infrastruktur jalan di kawasan itu. “Untuk membantu hand traktor saja, kita harus membawanya pakai rakit,” katanya.

PHESI ESTER JULIKAWATI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kisah dari Perbatasan, Saat Warga Lebih Mengandalkan Negeri Jiran

4 November 2018

Kehidupan masyarakat di Dusun Gun Tembawang, Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat. Daerah ini merupakan perbatasan RI-Malaysia. TEMPO/Dewi Nurita
Kisah dari Perbatasan, Saat Warga Lebih Mengandalkan Negeri Jiran

Pemerintah dianggap tidak pernah mengacuhkan kehadiran mereka yang tinggal di perbatasan tersebut.


70 Tahun Terisolasi, Sukasari Bakal Jadi `Gadis Cantik`

7 Januari 2016

Warga membawa kotak surat suara menggunakan perahu di Waduk Jatiluhur menuju TPS yang terisolir di Desa Ciririp, Kecamatan Sukasari, Kelurahan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa 8 Juli 2014. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
70 Tahun Terisolasi, Sukasari Bakal Jadi `Gadis Cantik`

Pertengahan tahun ini, pembangunan jalan yang menghubungkan Purwakarta-Jatiluhur-Sukasari-Maniis-Jonggol-Cianjur ditargetkan selesai.


Pemerintah Percepat Pembangunan di NTT  

6 Februari 2013

Pantai Lasiana Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Tempo/Jhon Seo
Pemerintah Percepat Pembangunan di NTT  

Pembangunan di sektor pertanian dan perikanan akan dipercepat.


Tujuh Kabupaten di Maluku Utara Masuk Kelompok Daerah Tertinggal  

26 Maret 2011

Warga Halmahera Barat, Maluku Utara. TEMPO/ Rully Kesuma
Tujuh Kabupaten di Maluku Utara Masuk Kelompok Daerah Tertinggal  

Tujuh dari sembilan kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara dinyatakan masuk dalam kelompok daerah tertinggal di Indonesia.


Sebanyak 60 Persen Wilayah Bengkulu Tertinggal

16 Juli 2010

Sebanyak 60 Persen Wilayah Bengkulu Tertinggal

Desa tertinggal tersebut dilihat dari aspek sarana dan prasarana infrastruktur seperti jalan desa, jalan produksi, jembatan, sarana kesehatan dan pendidikan, belum adanya pasar untuk menjual hasil produksi dan ketersedian listrik.


Enggano Akan Miliki Landasan Roket  

25 Februari 2010

Pulau Enggano. TEMPO/Arie Basuki
Enggano Akan Miliki Landasan Roket  

Pemerintah Provinsi Bengkulu tahun ini akan membangun landasan untuk peluncuran roket dan satelit di Pulau Enggano, Bengkulu Utara.


Kementerian Daerah Tertinggal Fokus Garap Listrik, Pasar dan Jalan

25 Januari 2010

Kementerian Daerah Tertinggal Fokus Garap Listrik, Pasar dan Jalan

Guna mempercepat kemajuan kawasan tertinggal, Kementerian Percepatan Daerah Tertinggal mencanangkan tiga program, pembangunan Listrik Masuk Desa, Pasar Desa, serta Jalan Desa.


Beli Pesawat Rp 18 Miliar, Bupati Mimika Kena Teror

2 Desember 2008

Beli Pesawat Rp 18 Miliar, Bupati Mimika Kena Teror

Tidak ada pesawat yang murah. Pemerintah Republik Indonesia tak pernah menyediakan sarana transportasi ke pedalaman yang layak untuk masyarakat terpencil.


Empat Kabupaten Masih Terisolir

18 Mei 2007

Empat Kabupaten Masih Terisolir

Pembangunan infrastruktur di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) masih belum menjangkau semua kabupaten. Dari 14 kabupaten di Kalteng, ada empat kabupaten yang masih terisolir.


Draf Aturan Daerah Tertinggal Disusun

10 November 2006

Draf Aturan Daerah Tertinggal Disusun

Kementerian Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal menyiapkan Rancangan Undang-Undang Pola Pembangunan Daerah Tertinggal.