Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah dari Perbatasan, Saat Warga Lebih Mengandalkan Negeri Jiran

Reporter

Editor

Amirullah

Kehidupan masyarakat di Dusun Gun Tembawang, Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat. Daerah ini merupakan perbatasan RI-Malaysia. TEMPO/Dewi Nurita
Kehidupan masyarakat di Dusun Gun Tembawang, Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat. Daerah ini merupakan perbatasan RI-Malaysia. TEMPO/Dewi Nurita
Iklan

TEMPO.CO, Entikong - Menetap di wilayah Indonesia tak serta-merta membuat warga Dusun Gun Tembawang di perbatasan Indonesia-Malaysia mengenal rupiah sebagai mata uang. Di dusun terisolir yang terletak di Kecamatan Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, ini hanya berlaku satu mata uang, yakni ringgit Malaysia. Dusun ini memang berbatasan langsung dengan Malaysia. Kurangnya perhatian pemerintah setempat, membuat warga dusun menggantungkan hidup kepada Malaysia. Mulai dari memenuhi kebutuhan pokok, sekolah, hingga kesehatan.

Baca: Menilik Kehidupan Prajurit TNI di Tapal Batas

Kepala Dusun Gun Tembawang, Marselus Gaut, 56 tahun, bercerita bahwa dia dan warga dusun masih mencintai Indonesia, namun pemerintah setempat tidak pernah mengacuhkan kehadiran mereka. “Kami tak punya jalan, sekolah. Kalau saya ceritakan penderitaan kami sepanjang malam, mungkin tidak akan habis,” ujar Marselus saat Tempo berkunjung ke Dusun Gun Tembawang, Rabu, 31 Oktober 2018.

Kalau orang bilang Indonesia sudah merdeka, ujar Marselus, warganya tidak pernah merasakan kemerdekaan itu.  “Maka jangan heran, kalau orang Gun Tembawang ini banyak yang pindah ke Malaysia karena tidak diperhatikan pemerintah,” ujar Marselus.

Lelaki paruh baya itu mengatakan, saat ini jumlah warga dusunnya sekitar 170 orang. Jika tidak ada yang pindah ke Malaysia, warga dusun sebetulnya mencapai 300-400 orang. Dengan kata lain, setengah dari warga dusun sudah pindah ke Malaysia. Termasuk sebagian keluarga Marselus. “Keluarga saya itu 10 kakak-beradik, 5 diantaranya sudah pindah ke Malaysia,” ujar dia. 

Kehidupan masyarakat di Dusun Gun Tembawang, Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat. Daerah ini merupakan perbatasan RI-Malaysia. TEMPO/Dewi Nurita

Sehari-hari, warga dusun bekerja sebagai petani dan juga berladang. Hasil kebun mereka berupa sahang atau lada, terong asam, jahe, cabai dan bawang kucai. Semuanya dijual ke Malaysia. Sebab, akses jalan lebih mudah ke Malaysia, ketimbang harus menjual ke Entikong. Ongkos menuju Entikong, juga tiga sampai empat kali lebih besar daripada ke Malaysia. “Kalau untuk ke Entikong, kami bawa hasil kebun 100 kilogram, untuk ongkos di jalan saja tidak cukup. Kalau ke Malaysia, biar kita bawa 5 kilogram, dihargai 2 ringgit per kilo, masih dapat 10 ringgit,” ujar Marselus.

Warga Dusun Gun Tembawang terbiasa berjalan kaki melewati jalan semak belukar yang mendaki menurun menuju Malaysia, untuk menjual hasil kebun mereka. Baik laki-laki atau perempuan, terbiasa memikul berkilo-kilo hasil kebun menggunakan keranjang bambu, yang kemudian talinya disangkutkan ke kepala. Tidak sampai dua jam, warga dusun sudah bisa sampai di Malaysia dengan berjalan kaki ke Kampung Sepit, Malaysia. Jika ingin ke Kuching, bisa menggunakan sepeda motor dengan waktu tempuh sekitar satu jam.

Warga keluar masuk Malaysia tanpa paspor, hanya mengandalkan kedekatan sebagai sesama suku Dayak Bidayuh. Suku ini banyak tinggal di Kampung Sepit, wilayah Serawak. Maklum, jangankan paspor, kartu tanda penduduk saja, tak sampai setengah warga yang memilikinya. Sebab, surat-menyurat hanya bisa diurus di Entikong. Untuk menuju kesana memakan waktu sekitar 3-4 jam, itu pun jika cuca bagus. Akses jalan juga tidak memadai. Warga harus menjajal medan berat menuju Entikong dengan sepeda motor melewati jalan paralel perbatasan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kehidupan masyarakat di Dusun Gun Tembawang, Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat. Daerah ini merupakan perbatasan RI-Malaysia. TEMPO/Dewi Nurita

Dari Desa Gun Tembawang menuju Entikong, Tempo mencoba menjajal jalan tanah merah bercampur kerikil ini dengan motor trail. Tak jarang, motor harus terperosok berkali-kali karena jalan yang jelek. Terlebih sesudah hujan, motor tak bisa lewat dan harus didorong mendaki menurun jalan. Salah sedikit, motor bisa masuk jurang. Belum lagi jika melewati jembatan tipis, yang hanya pas ukuran ban sepeda motor, harus bersabar dan sangat berhati-hati. Bukan hanya satu, tapi kurang lebih 20 jembatan yang harus dilewati.

Baca: Wiranto Minta BNPP Percepat Pembangunan Daerah Perbatasan

Tak cukup melewati jalan yang rumit itu saja, setelahnya harus melewati Sungai Sekayam dengan speed boat. Jangan bayangkan speed boat besar, perahu untuk melewati sungai ini hanya cukup diisi enam orang, dengan mesin kecil di bagian belakang. Jika gelombang datang, perahu kerap teroleng-oleng dan air menyembur masuk ke dalam perahu dan membasahi penumpang. Sungai Sekayam yang dilewati juga berisi batu-batu besar, jika tak ahli, maka perahu bisa menabrak batu dan terbalik.

Patok perbatasan RI-Malaysia di Desa Gun Tembawang. TEMPO/Dewi Nurita

Usai menyusuri sungai selama kurang lebih 45 menit, maka warga baru bisa melihat aspal mulus dan mencapai Entikong dengan mobil carter-an. Ongosnya tak murah, Rp 500 ribu untuk pulang-pergi. Jika membawa barang, dikenakan biaya tambahan sebesar satu ringgit per kilogram. Lengkap sudah. Maka wajar, jika warga dusun lebih menggantungkan hidup ke Malaysia. Sekolah ke Malaysia, sakit pun harus ke Malaysia. Namun, warga juga masih terbatas dengan biaya.

Satu-satunya yang membantu mereka jika sakit, hanyalah satuan tugas TNI yang bertugas di sekitar wilayah perbatasan Entikong. TNI berperan memberikan pengobatan gratis, ikut mengajar anak-anak, dan membentuk badan jalan yang juga mereka gunakan untuk melakukan patroli.

Meski pesimis akan didengar, namun warga dusun tetap berharap agar pemerintah setempat memperhatikan kehidupan mereka. Terutama, untuk akses jalan yang sangat vital untuk kehidupan sehari-hari. Warga Dusun Gun Tembawang mengatakan, selama ini, satu sen pun tidak pernah ada bantuan dari pemerintah setempat untuk mereka. Meski hati masih merah putih, ujar mereka, kemerdekaan tidak sampai ke Gun Tembawang.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Bentrokan di Perbatasan Iran dan Afghanistan karena Sengketa Air

3 hari lalu

Ilustrasi bentrokan. shutterstock
Bentrokan di Perbatasan Iran dan Afghanistan karena Sengketa Air

Bentrokan di perbatasan Iran dan Afghanistan terjadi di tengah naiknya ketegangan dan sengketa air yang sedang berlangsung.


Serangan dari Ukraina Makin Gencar, Putin Minta Pengaman Perbatasan Ditingkatkan

7 hari lalu

Anggota Korps Relawan Rusia berpose di atas kendaraan lapis baja di perbatasan Graivoron di Kozinka, wilayah Belgorod, Rusia, dalam foto yang dirilis pada 23 Mei 2023. Korps/Selebaran Sukarelawan Rusia via REUTERS
Serangan dari Ukraina Makin Gencar, Putin Minta Pengaman Perbatasan Ditingkatkan

Putin memerintahkan keamanan perbatasan diperkuat dengan memastikan pergerakan militer Rusia yang cepat ke daerah Ukraina yang sekarang mereka kuasai


3,5 Juta Warga Ukraina Diperkirakan Mengungsi ke Rusia

8 hari lalu

Pengungsi dari Ukraina dan sukarelawan di lobi Stasiun Pusat Warsawa, Polandia, pada Kamis, 7 April 2022.Kredit: Tempo/Raymundus Rikang
3,5 Juta Warga Ukraina Diperkirakan Mengungsi ke Rusia

Kepala Border Guard Service mengungkap sudah lebih dari 3.5 juta warga negara Ukraina yang melintasi wilayah perbatasan Rusia-Ukraina


Pembatasan Covid-19 Dicabut, Biden Berlakukan Aturan Baru Imigrasi di Perbatasan

23 hari lalu

Migran yang mencari suaka di AS, berkumpul di jembatan Perbatasan Internasional Matamoros-Brownsville, di Matamoros, Meksiko 12 Mei 2023. REUTERS/Daniel Becerril
Pembatasan Covid-19 Dicabut, Biden Berlakukan Aturan Baru Imigrasi di Perbatasan

Pemerintahan Biden menerapkan perubahan kebijakan besar-besaran di perbatasan AS-Meksiko mulai Jumat.


Perempuan Bangladesh Selundupkan Emas Batangan 27 Kilogram ke India

36 hari lalu

Ilustrasi Emas Batangan. TEMPO/Tony Hartawan
Perempuan Bangladesh Selundupkan Emas Batangan 27 Kilogram ke India

Seorang perempuan mencoba menyelundupkan 27 kilogram emas batangan dari Bangladesh ke India.


Mandek 8 Tahun, Indonesia dan Papua Nugini Sepakati Pengaturan Perbatasan

21 Maret 2023

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menerima kunjungan timpalannya dari Papua Nugini Justin Tkatchenko di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta pada Selasa, 21 Maret 2023. Dok: Kemlu RI
Mandek 8 Tahun, Indonesia dan Papua Nugini Sepakati Pengaturan Perbatasan

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan timpalannya dari Papua Nugini Justin Tkatchenko mengesahkan dua perjanjian bilateral termasuk soal perbatasan yang sudah beberapa tahun macet.


Dua Warga AS yang Diculik Kelompok Bersenjata Meksiko Ditemukan Tewas

8 Maret 2023

Tentara berjaga di luar gedung kamar mayat Layanan Medis Forensik, setelah pihak berwenang menemukan mayat dua dari empat orang Amerika yang diculik oleh pria bersenjata, di Matamoros, Meksiko, 7 Maret 2023. REUTERS/Daniel Becerril
Dua Warga AS yang Diculik Kelompok Bersenjata Meksiko Ditemukan Tewas

Dua dari empat warga AS yang diculik, Jumat pekan lalu sesaat setelah mobil mereka memasuki Meksiko timur laut ditemukan tewas.


Perbatasan Afghanistan-Pakistan Ditutup, Warga Laporkan Suara Tembakan

20 Februari 2023

Tentara Pakistan berjaga di depan seorang anggota pasukan Taliban, di latar belakang, selama tur media terorganisir ke perbatasan penyeberangan Pakistan-Afghanistan, di Torkham, Pakistan. REUTERS
Perbatasan Afghanistan-Pakistan Ditutup, Warga Laporkan Suara Tembakan

Penyeberangan perbatasan utama antara Afghanistan dan Pakistan ditutup tanpa alasan jelas dari kedua negara


Jokowi Targetkan Perundingan Perbatasan dengan Timor Leste Selesai Tahun Ini

13 Februari 2023

Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin 13 Februari 2023. Pertemuan bilateral antara Indonesia dan Timor Leste itu akan membahas sejumlah kerja sama di antaranya dalam bidang perdagangan, pendidikan, pelatihan serta bidang meteorologi, klimatologi dan geofisika. TEMPO/Subekti.
Jokowi Targetkan Perundingan Perbatasan dengan Timor Leste Selesai Tahun Ini

Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak sepakat untuk segera menyelesaikan dua segmen perbatasan darat di antara kedua negara.


Kanselir Austria Minta Kebijakan Uni Eropa Tegas soal Perlindungan Perbatasan

9 Februari 2023

Karl Nehammer, Kanselir Austria. Sumber: Reuters
Kanselir Austria Minta Kebijakan Uni Eropa Tegas soal Perlindungan Perbatasan

Kanselir Austria menilai saat ini perlu komitmen tegas untuk memperkuat perlindungan perbatasan secara eksternal dari imigran ilegal